Suara.com - Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Tito Karnavian melakukan koordinasi pengamanan dengan antara Polri dan TNI terkait proses penghitungan suara Pilkada Serentak di DKI Jakarta dan Banten.
Menurutnya, koordinasi itu penting karena sebagian wilayah Tangerang masuk dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya. Soal keadminstrian penduduk, Tangerang masuk dalam pemerintahan Banten.
"Wilayah Tangerang memiliki kekhasan dari sudut pandang keadministrasi keamanan, karena wilayahnya ada dua Polda, dua Kodam, sebagian masuk Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya seperti Tangsel dan Tangerang kota," kata Tito saat menggelar konferensi pers di Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (16/2/2016).
Kata dia, koordinasi pengamanan itu juga dilakukan karena dari hasil hitung cepat perolehan suara beberapa pasangan calon di Pilkada DKI Jakarta dan Banten juga masih bersaing ketat. Namun, Tito berharap tim pemenangan paslon bersabar menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
Baca Juga: Megawati: PDIP Menang di 52 Pilkada Serentak
"Karena itu perlu koordinasi antara Polda Metro Jaya dan Polda Banten, Pangdam Jaya dan TNI Banten dalam rangka antisipasi kerawanan-kerawanan (dalam proses) penghitungan suara. Kita harapkan saat penghitungan suara semua aman lancar jujur dan adil objektif. Saya pikir itu aja ya," kata dia.
Dia juga menyampaikan meski hasil hitung cepat beberapa lembaga survei menunjukkan adanya persaingan ketat antar paslon di Pilkada DKI Jakarta dan Banten, namun situasi kemanan masih bisa berlangsung kondusif. Tito juga mengapresiasi prinsip masyarakat yang ikut membantu melakukan pengamanan saat proses pemungutan suara yang berlangsung, Rabu (15/2/017) kemarin.
"Kapolda Banten, Kapolda Metro, pak Pangdam, Pak Danrem semua berkesimpulan sama bahwa situasi kendali aman meskipun ada quick count yang menunjukkan perbedaan tipis tapi tidak ada insiden ini menunjukkan bahwa Paslon Banten juga dewasa demokrasi dan memahami juga mengikuti norma-norma yang berlaku, kita bersyukur untuk itu," kata dia.