Suara.com - Kapolda Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 bebas dari politik uang.
"Tidak ada (politik uang) kalau ada sudah dapat pasti karena tim OTT (Operasi Tangkap Tangan) sudah di mana-mana," kata Iriawan di Jakarta, Rabu (15/2/2017).
Tim OTT politik uang yang dibentuk disebar di seluruh TPS yang ada di kecamatan di Jakarta. Kata Iriawan, petugas tak menemukan aksi pembagian uang untuk memilih salah satu pasangan calon.
Selain itu, Iriawan juga menyatakan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta yang digelar secara serentak tidak diwarnai pengerahan massa. Namun dia tak memungkiri sempat ada insiden pemukulan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 RW 07 Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Dewan Pers: Media Aba-abal Ancam Kebebasan Pers
"Itu kan tidak terlalu besar jangan terlalu dibesar-besarkan artinya kan hanya lingkup di sekitar kelurahan saja," ujarnya.
Berdasarkan informasi, kejadian itu bermula saat petugas panitia pengawas menegur tim pemantau dari pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat karena mengenakan kemeja kotak-kotak.
Hal itu membuat tim pemantau pasangan calon nomor urut dua itu marah sehingga terjadi keributan.
Tim pemantau itu merupakan salah satu anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Andapotan Sinaga.
Selanjutnya, sekitar lima orang berpakaian kemeja kotak-kotak memukul pengurus RW setempat hingga terluka.
Baca Juga: Dua Jurnalis Radio Tewas Ditembak Saat Siaran
Aksi tersebut memancing warga lain yang berada di sekitar TPS untuk membalas tindakan pemukulan yang dilakukan lima orang itu terhadap pengurus RW.
Salah satu pemukul pengurus RW yang dianiaya warga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Cikini Jakarta Pusat lantaran terluka. [Antara]