Suara.com - Penyelidikan PBB mengungkap sedikitnya 18 warga sipil tewas dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat di provinsi Helmand, Afghanistan baru-baru ini. Serangan tersebut menargetkan kelompok Taliban.
Seorang pejabat militer mengatakan serangan udara memang terjadi pada Kamis dan Jumat lalu di dekat Sanjin. Tapi serangan baru-baru ini hanya melibatkan pesawat AS.
Kematian para korban membawa duka mendalam bagi keluarga. Majnoon misalnya yang mengecam keras atas serangan tersebut.
"Bagaimana mungkin perempuan dan anak-anak menjadi Taliban?," katanya ditemui di rumah sakit dilansir dari laman Independent, Kamis (16/2/2017).
Baca Juga: Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong Un Ternyata Perempuan Vietnam
Serangan yang memakan korban dari warga sipil ini merupakan yang pertama sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan lalu.
Menurut laporan PBB, serangan udara di Afganistan meningkat secara drastis pada tahun lalu. Setidaknya tercatat 11.418 orang tewas sepanjang tahun 2016 yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan aktivitas ISIS dan Taliban.