Suara.com - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, mengakui kekalahannya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), Rabu (15/2/2017).
Pengakuan kalah tersebut diucapkan sendiri Agus Harimurti dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Agus-Sylvi, di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
“Selama kampanye, saya menolak untuk membicarakan kekalahan. Sebab, saya berprinsip pantang berpikir kalah sebelum perjuangan berakhir,” tutur Agus mengawali pidato politiknya.
“Tapi, hari ini tentu berbeda. Secara kesatria dan lapang dada, saya menerima kekalahan saya dalam Pilkada DKI Jakarta. Sekali lagi, secara kesatria dan lapang dada saya menerima kekalahan saya,” tegas Agus dengan nada bergetar.
Baca Juga: Dhani Menang Pilkada Bekasi, Doa Maia Ternyata Manjur!
Selain itu, Agus juga mengucapkan selamat kepada pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan paslon nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
“Saya dan Ibu Sylvi juga ingin mengucapkan selamat kepada Pak Ahok dan Pak Djarot serta Pak Anies dan Pak Sandiaga yang menang dan akan berkompetisi pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Siapa pun yang akan menjadi pemenang nantinya, saya berharap bisa memimpin rakyat Jakarta secara adil dan bijak,” tuturnya.
Agus lantas mengucapkan maaf kepada para kader partai pendukung, tim pemenangan, maupun relawan Agus-Sylvi karena kekalahannya.
“Saya meminta maaf kepada kader, tim sukses, relawan, konstituen, dan warga Jakarta karena tidak bisa memenuhi harapan kalian semua. Tapi saya menaruh hormat setinggi-tingginya atas perjuangan kalian bersama saya selama ini,” tandasnya.
Masa pemungutan suara Pilkada DKI , Rabu siang, telah usai. Kekinian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI sudah memulai proses penghitungan perolehan suara. Meski masih dihitung oleh KPU, sejumlah lembaga survei sudah memublikasikan hasil hitung cepat Pilkada Jakarta.
Baca Juga: SBY Temani Agus Jumpa Pers Dapat Suara Terkecil
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, misalnya, memublikasikan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) sebagai pemenang dengan persentase perolehan suara 43,22 persen.
Sementara pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) menempati posisi kedua dengan 39,91 persen suara. Sedangkan paslon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) berada di posisi buncit dengan 16,87 persen suara.
Hasil hitung cepat Polmark juga menunjukkan Ahok-Djarot sebagai “jawara” dengan 42,27 persen. Posisi kedua juga ditempati Anies-Sandi (39,91 persen). Agus-Sylvi, dalam hitung cepat Polmark, mendapat 17,92 persen.
Posisi ketiganya juga tidak berubah dalam hasil hitung cepat yang digelar Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Bedanya hanya pada persentase perolehan suara.
Dengan demikian, ketiga lembaga tersebut mengartikulasikan Pilkada DKI tidak cukup satu putaran, karena tak satu pun paslon yang memeroleh persentase suara mencapai 50 persen plus satu.
Karenanya, Pilkada DKI boleh jadi bakal kembali dilakukan dalam putaran kedua. Bedanya, hanya paslon nomor urut dua dan tiga, Ahok-Djarot serta Anies-Sandi, yang berhak maju. Sementara Agus-Sylvia harus puas terhenti pada putaran pertama.