Tim Ahok Ribut di TPS Petojo, Ada Aksi Pukul-pukulan

Rabu, 15 Februari 2017 | 21:12 WIB
Tim Ahok Ribut di TPS Petojo, Ada Aksi Pukul-pukulan
Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Anggota tim pemantau dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, berinisial PS, diamankan anggota Polsek Gambir, Jakarta Pusat, karena terlibat keributan dengan petugas tempat pemungutan suara nomor 18, RW 7, Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.20 WIB tadi. PS merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.

"Keributan yang diduga diawali pada saat berlangsung pencoblosan datang tim pemantau dari paslon dua (Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat) menegur saksi di TPS tersebut karena tidak menggunakan baju kotak kotak," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2/2017). Baju kotak-kotak merupakan ciri khas Ahok-Djarot.

Ketika ditegur PS, kata Argo, dua saksi untuk Ahok-Djarot menjelaskan bahwa di TPS 18 dilarang mengenakan seragam kampanye oleh pengawas pemilu.

"Saksi menjawab bahwa di TPS tersebut dilarang oleh panwas untuk menggunakan baju kotak kotak sehingga tim pemantau marah dan terjadi keributan," kata dia.

PS merasa tersinggung setelah diusir dari TPS karena mengenakan baju kotak-kotak. Setelah itu, dia dibawa ke Polsek Gambir.

Tak lama kemudian datang lima orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak, salah satu di antaranya, MS, kemudian diduga memukul Ketua RW 7, Kelurahan Petojo Utara, Roby. MS diduga adik dari PS.

"Yang sebelumnya (MS) menanyakan 'siapa yang memukul abang saya' dan dijawab (Roby) siapa yang memukul dan orang tersebut (MS) langsung memukul Pak RW," kata Argo.

Setelah melihat Roby dipukul hingga memar di bagian pipi kiri, warga yang kebetulan sedang berada di TPS langsung marah dan membalas dengan mengeroyok MS.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan meminta jangan membesar-besarkan kasus tersebut.

"Itu kan tidak terlalu besar, jangan terlalu dibesar-beasrkan hal kecil saja. Artinya, kan, hanya lingkup sekitar kelurahan saja," kata Kapolda.

Iriawan mengatakan polisi tentu akan memproses kasus tersebut jika mereka melapor.

"Ya, sementara ini kami belum dapat laporan. Akan kami dalami lagi, akan kami panggil nanti kapolres (Jakarta Pusat) ke sini untuk memaparkan. Yang jelas itu sedikit saj ainsiden kecil saja," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI