Suara.com - Dharmadianti (42) warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, rela menjadi pengawas warga Akuarium yang mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17 tersebut. Dia mengawasi agar tidak ada kecurangan.
"Iya mas, saya mau jaga nih. Kalau ada yang curang - curang. Awasi lihat-lihat saja TPS," kata Dharmadianti dilokasi Rabu (15/2/2017).
Dharmadianti bukan dari pengawas dari salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Saya sendiri mas, bukan dari relawan-relawan ya. Saya warga sini. Mau lihat sampai penghitungan suara," ujar Dharmadianti.
Baca Juga: Pilkada Serentak di 101 Daerah, Ini Harapan Kalangan Pengusaha
Dharmadianti adalah pencoblos di TPS 17 tersebut. Maka itu dirinya rela berpanas-panasan menunggu sampai penghitungan suara nantinya.
"Ya, pokoknya saya mau lihat sampai selesai mas, saya mau lihat langsung siapa yang menang di TPS sini," ujar Dharmadianti.
Dharmadianti juga merahasiakan dirinya mencoblos salah satu calon pemimpin Jakarta tersebut.
"Itu hak pilih saya mas. Saya doang yang tahu. Pokoknya pengen Jakarta lebih baik aja. Siapa pun yang menjadi gubernur bagi kami korban gusuran kampung kami di Akuarium di rehabilitasi kembali lagi lah," ujar Dharmadianti.
Kampung Akuarium merupakan kampung namanya sempat menjadi perhatian karena warga menolak direlokasi ke rusunawa Rawa Bebek agar daerah tersebut dapat ditata pemerintah.
Baca Juga: Polsek-Lapas Tingkatkan Koordinasi Jelang Pilkada Serentak
Sebagian warga sampai menggugat ke pengadilan atas kebijakan pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Tetapi, pemerintah tetap merelokasi, sebagian warga kini tinggal di rusunawa Rawabebek dengan fasilitas yang lebih baik. Masalah yang terjadi di daerah tersebut juga sering dijadikan isu untuk menyerang Ahok.