Suara.com - Penghuni rumah susun sederhana sewa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, berharap siapapun yang menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022 menggratiskan biaya sewa rusunawa.
Alasan mereka beragam. Warga bernama Tamah mengaku sejak direlokasi dari Bukit Duri, Jakarta Timur, dia dan keluarganya menjadi pengangguran.
Menurut dia jika pemerintah menggratiskan biaya sewa tentu akan membuat hidup terasa lebih mudah.
"Pengennya rumah yang dikasih ini bisa gratis. Kalau pun bayar, jangan terlalu mahal. Sekarang lantai satu kena Rp303 ribu, belum sama listrik dan air. Sebulan bisa Rp500 ribuan," kata perempuan tersebut.
Senada dengan Tamah, Mariati, merasa hidup di rusunawa memang jauh lebih nyaman dibandingkan tempat tinggalnya dulu.
Tapi, dia berharap uang sewa dihapus agar kehidupan menjadi lebih nyaman.
"Alhamdulillah fasilitas enak di sini, cuma kalau bisa ya nggak usah bayar sewa lagi. Emang sih cuma habis Rp500 ribu sebulan, kalau ngontrak kan bisa sejutaan, tapi kalau bisa jangan bayar lah," ujar Mariati.
Saat ditanya siapa yang mereka pilih saat pencoblosan tadi, Tamah menjawab calon yang menggunakan peci. Sementara Mariati merahasiakan siapa calon pemimpin pilihannya.
Penghuni rusunawa Rawa Bebek rata-rata merupakan warga yang direlokasi dari daerah Bukit Duri, Pasar Ikan, dan Luar Batang (Jakarta Utara).
Sebagian dari mereka mengatakan ingin memiliki pemimpin baru yang bisa membuat hidup lebih mudah. Sebab, kehidupan sekarang setelah pindah ke rusunawa menjadi sulit karena lokasinya jauh dari pusat kota.