Suara.com - Ada-ada saja cara netizen bercanda. Topik apapun bisa membuat ramai media sosial Twitter.
Pagi ini, topik hangat yang jadi perbincangan warga Twitter tentang serangan fajar. Topik ini dibahas karena pagi ini sedang persiapan pencoblosan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Serangan fajar merupakan sebutan untuk politik uang dalam rangka membeli suara. Serangan uang biasanya dilancarkan kelompok orang untuk membuat kandidat tertentu menang.
Sebagian netizen berharap pilkada berlangsung lancar dan pemilih memberikan hak pilih dengan jujur.
"Semoga pilkada serentak hari ini berjalan lancar, damai, dan sesuai hati nurani bukan sesuai serangan fajar ye," tulis netizen.
Netizen yang lain berkelakar dengan mengaku sejak dini hari tadi menunggu-nunggu tim sukses datang ke rumah mereka untuk memberikan amplop berisi uang.
""Serangan Fajar" ditunggu dari subuh tak datang2 halahh," tulis netizen.
"Koyoe serangan fajar ndk ada pdhal ngarep bgt buat beli deco top 50 unlt," netizen menambahkan.
Sebagian netizen lagi mengaku ketimbang mendapatkan serangan wajar lebih baik diserang calon mertua.
"Aku mending diserang bapak ibu kamu daripada serangan fajar yang membelah persatuan dan kesatuan negara hehehe," tulis dia.
Ada pula netizen yang mengaku mendapatkan serangan fajar dari tiga pasangan kandidat. Entah ini benar atau cuma isu.
"Dapet serangan fajar dari ketiga cagub, fix hari ini coblos ketiga cagub.. Bersikap adil itu baik," tulis netizen.
"Jadi serangan fajar dapat berapa nih?," tulis netizen.
Netizen yang lain mengaku girang begitu mendapatkan amplop. Tapi ternyata setelah dibuka, isinya undangan menghadiri acara perkawinan.
Pilkada Jakarta diikuti tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.
Secara keseluruhan, Indonesia saat ini sedang menyelenggarakan pilkada di 101 daerah.