AS Yakin Korea Utara Dalang Pembunuhan Kakak Tiri Kim Jong Un

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 15 Februari 2017 | 05:48 WIB
AS Yakin Korea Utara Dalang Pembunuhan Kakak Tiri Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan inspeksi di lokasi pembangunan Ryomyong Street, Kamis (26/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat yakin Korea Utara terlibat atas kematian Kim Jong Nam di Malaysia. Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korut, Kim Jong Un tewas di Malaysia setelah diserang dua perempuan di bandara Kuala Lumpur.

Sumber pemerintahan AS menyebut dua orang perempuan itu merupakan agen dari Korut.

Namun, sumber belum bisa memastikan bagaimana Kim Jong Nam dibunuh. Meskipun, media Korea Selatan telah melaporkan lelaki berusia 46 tahun itu meninggal setelah diserang dengan jarum beracun.

Jika memang benar, insiden itu merupakan bagian dari rangkaian terbaru pembunuhan selama dalam berpuluh-puluh tahun baik di dalam maupun di luar Korut. Tujuannya adalah untuk membungkam
mereka karena dianggap para pemimpin Korut sebagai ancaman terhadap kekuasaan.

Baca Juga: Hadapi Sri Lanka, Indonesia Optimistis Petik Kemenangan

Melalui pernyataan, kepolisian Malaysia mengatakan bahwa Kim Jong Nam memakai paspor dengan nama Kim Chol.

Sementara itu, pejabat kepolisian Malaysia Fadzil Ahmat mengatakan penyebab kematian Kim Jong Nam belum dipastikan. Namun pihaknya sudah mulai melakukan penyelidikan.

"Sejauh ini tidak ada tersangka, namun kita sudah mulai melakukan penyelidikan dan mencari beberapa kemungkinan untuk mendapatkan petunjuk (soal kematian Jong Nam)," kata Fadzil kepada Reuters.

Menurut Fadzil, Kim Jong Nam sebelumnya berencana berangkat ke Makau pada Senin. Namun dia jatuh sakit ketika berada di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

"Mendiang ... merasa ada seseorang yang memegang kepalanya dari belakang," kata Fadzil.

Baca Juga: Terlibat Serangan Teror Istanbul, Lelaki Prancis Diciduk Polisi

"Dia merasa pusing lalu minta pertolongan di loket KLIA," ujarnya lagi. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI