SBY Merasa Nasibnya dengan Agus Ditakdirkan Sama

Selasa, 14 Februari 2017 | 21:39 WIB
SBY Merasa Nasibnya dengan Agus Ditakdirkan Sama
Presiden Republik Indonesia Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono benar-benar terganggu dengan pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar, siang tadi. Antasari menduga Yudhoyono menjadi inisiator kasus pembunuhan terhadap Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang dituduhkan kepada Antasari.

Dalam konferensi pers di Mega Kuningan Timur VII, nomor 26, Jakarta Selatan, Yudhoyono menyebut pernyataan Antasari sebagai black campaign terhadap putranya yang kini maju ke pilkada Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menjelang pilkada Jakarta.

"Tiba-tiba hari ini ada serangan dan sebutlah black campaign yang disampaikan saudara Antasari, narapidana yang baru dapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo," kata Yudhoyono.

Yudhoyono menyamakan kasusnya ketika maju menjadi calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2004. Ketika itu, kata Yudhoyono, dirinya juga mendapatkan black campaign di masa tenang pemilu.

"Sama dengan pemilihan presiden 2004. Saya juga dapat fitnah. Ada buletein dicetak dan diedarkan. Saya baca di Jawa Timur yang isinya juga serangan fitnah dan pembunuhan karakter," kata Yudhoyono.

Yudhoyono menyebut nasib dirinya dengan putranya sama.

"Tuhan takdirkan Agus dengan saya sama ketika ikuti pilpres 2004," kata Yudhoyono.

Yudhoyono menilai pernyataan Antasari di Bareskrim Polri siang tadi esensinya menuduh dan menyerangnya.

"Untuk merusak nama saya. Sebenarnya sudah lama saya memperkirakan hal ini akan terjadi. Adalah saudara-saudara dan sahabat saya yang juga ingatkan saya awas Pak SBY, sepertinya akan ada gerakan politik yang akan menggunakan atasan untuk menyerang dan mendiskreditkan Pak SBY. Saya sudah dengar itu cukup lama barangkali dua bulan lalu. Dan ternyata hal itu benar dan terjadi hari ini," kata Yudhoyono.

Yudhoyono mengatakan grasi yang diajukan Antasari yang dikabulkan Presiden Jokowi bermuatan politik.

"Saya harus katakan, nampaknya grasi Presiden Jokowi ada muatan politiknya. Sepertinya, sepertinya ada misi untuk menyerang dan merusak nama saya, juga keluarga saya," kata Yudhoyono.

"Serangan ini dilancarkan satu hari sebelum pemungutan suara, sebelum pencoblosan pilkada Jakarta. Sulit untuk tidak katakan bahwa serangan fitnah dan pembunuhan karakter ini terkait langsung dengan pilkada Jakarta," kata Yudhoyono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI