Suara.com - Suatu malam sekitar Maret 2009, Antasari Azhar mengaku didatangi bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo. Ketika itu, Antasari masih menjabat ketua Komisi Pemberantasan Korupsi yang tengah menangani kasus aliran dana Bank Indonesia dengan tersangka Aulia Pohan -- besan Susilo Bambang Yudhoyono.
"(Dia bilang) saya bawa misi pak. Saya sempat bercanda, rasa saya kok misi itu misi kesenian," kata Antasari ketika menceritakan peristiwa malam itu, di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, siang tadi.
Menurut Antasari ternyata kedatangan Hary Tanoe -- sekarang Ketua Umum Partai Perindo -- membawa misi yang sangat serius.
"Dia diutus oleh Cikeas. Siapa Cikeas?" kata Antasari.
"Kata dia (Hary Tanoe) saya serius pak, saya bawa misi dari Cikeas, siapa (saya tanya), disebut nama, dia minta misi itu supaya bapak jangan menahan Aulia Pohan. Saya bilang, saya tidak bisa. Harus saya tahan karena sudah SOP di KPK," kata Antasari.
Aulia Pohan merupakan ayah dari Annisa Pohan -- istri calon gubernur Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono. Aulia ditangkap KPK pada tahun 2009 terkait kasus aliran dana Bank Indonesia.
Aulia Pohan divonis di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan hukuman 4,5 tahun. Namun, Mahkamah Agung kemudian meringankan hukuman mantan Deputi Gubernur BI itu menjadi tiga tahun.
Aulia dianggap bersalah karena menyetujui pengambilan uang Rp100 miliar dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia lewat Rapat Dewan Gubernur BI. Selain Aulia, tiga pejabat BI lainnya juga disangkakan hal yang sama.
Antasari menduga kasus pembunuhan terhadap Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen Nasrudin yang kemudian menjerat Antasari, tak terlepas dari peristiwa malam itu.
Yudhoyono sangat terganggu dengan pernyataan Antasari.
"Tuduhan Antasari seolah saya sebagai inisiator kasusnya, jelas tidak benar. Pasti akan saya tempuh langkah hukum thd Antasari *SBY*," tulis di akun Twitter @SBYudhoyono.