Suara.com - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meminta mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susulo Bambang Yudhoyono untuk terbuka.
Dalam konferensi pers di Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, siang ini, Antasari mengungkapkan pada awal 2009, dia dikunjungi bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
"Kenapa saya katakan begitu, beberapa waktu yang lalu saya sampaikan ada orang yang malam-malam ke rumah saya, orang itu siapa? Dia adalah Hary Tanoesoedibjo. Hary Tanoe," kata Antasari.
Sebelum menyebut Hary Tanoe, Antasari meminta maaf terlebih dahulu kepada awak media yang berasal dari grup perusahaan di bawah pimpinan Hary Tanoe.
Antasari mengatakan malam itu, Hary Tanoe mengaku diperintah untuk memintanya jangan menahan Aulia Pohan. Aulia Pohan adalah besan Yudhoyono yang terjerat kasus korupsi.
"Beliau diutus oleh Cikeas waktu itu, siapa Cikeas (tanya Antasari ke wartawan). Ya. Datang ke rumah saya supaya saya tidak menahan Aulia Pohan, dia bilang saya bawa misi pak, saya diminta dari sana untuk menemui bapak," kata Antasari menirukan ucapan Hary Tanoe.
Ketika itu, dengan tegas Antasari mengatakan langkah KPK tidak dapat diintervensi oleh siapapun.
"Saya bilang, tidak bisa. KPK ini sudah ada SOP-nya. Kalau tersangka, ya ditahan," kata Antasari.
Mendengar jawaban tersebut, kata Antasari, Hary Tanoe belum menyerah.
"Aduh pak, saya mohon betullah, karena bagaimana nanti, keselamatan bapak, bagaimana? Katanya begitu kan, waktu malam itu," kata Antasari menirukan Hary Tanoe.