Kapolri Cium Potensi Kecurangan di Pilgub DKI

Senin, 13 Februari 2017 | 14:44 WIB
Kapolri Cium Potensi Kecurangan di Pilgub DKI
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian memerintahkan Kapolda Metro Jaya untuk mengantisipasi ancaman keamanan saat hari pencoblosan pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (15/2/2017) mendatang. Dia mengaku memperoleh beberapa informasi potensi terjadi kecurangan saat pencoblosan ‎Piilgub DKI.

"Hari ini kami minta kepada Kapolda, Pangdam, Panwaslu, Pemprov DKI dan KPU DKI supaya mereka mengeluarkan statement mewaspadai potensi-potensi kerawanan. Contoh, dapat Informasi tangga 15 Februari akan ada massa yang mengajak ramai-ramai menusuk (coblos) Paslon tertentu‎ dan lain sebagainya," kata Tito saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, (13/2/2017).

‎Dia menegaskan, tidak boleh ada kelompok atau pihak manapun yang memaksa, mengintimidasi meski secara psikologis terhadap warga untuk memilih pasangan calon tertentu pada saat pencoblosan. Maka dari itu, dia meminta Kapolda Metro Jaya untuk menindak tegas jika hal tersebut terjadi di lapangan.

"‎Saya sudah perintahkan Kapolda Metro Jaya untuk perkuat TPS dan melakukan tindakan tegas bila ada pelanggaran hukum. Karena kami ingin agar demokrasi ini dilaksanakan dengan prinsip LUBER (langsung umum bebas rahasia)," ujar dia.

Baca Juga: Kapolri Terjunkan Densus 88 di Pilkada DKI Jakarta

Dia menegaskan, bahwa semua warga khususnya di DKI Jakarta bebas memilih calon pemimpinnya tanpa ada paksaan dan tekanan.

"Jadi hak warga bebas menentukan pilihannnya sesuai dengan pertimbangan masing-masing, bukan karena dipaksa ini, dipaksa itu, apalagi dengan alasan-alasan tertentu. Kasihan negara ini nantinya (jika kecurangan terjadi)," ‎tandas dia.

REKOMENDASI

TERKINI