Suara.com - Penyidik Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua saksi kasus dugaan penggelapan dana Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Group. Dua saksi yang diperiksa hari ini, yakni saksi pelapor bernama Mikeal Marut dan salah satu korban investasi bodong, Tiara.
"Hari ini akan ada pemeriksaan saksi pelapor atas nama Mikael Marut dan salah satu nasabah atas nama Tiara di Polda Mettro, pukul 10.00 WIB," kata pengacara korban, Oto Sitorus melalui pesan elektronik, Senin (13/2/2017).
Dia mengatakan, pihaknya juga telah siap membawa beberapa barang bukti terkait pemeriksaan kedua saksi tersebut.
"Ya (kita bawa bukti-bukti) seperti bukti transfer, perjanjian kerjasama, sertifikat Pandawa," kata dia.
Baca Juga: Heboh Pidato Ahok, Mahfud: Mungkin Ada yang Ngedit, Ha Ha Ha
Sebelumnya, polisi telah menetapkan Bos KSP Pandawa Gruop, Salman Nuryanto sebagai tersangka kasus dugaan penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Polisi juga telah mencegah Salman untuk bepergian ke luar negeri.
Dalam penetapan Salman sebagai tersangka, polisi telah melakukan penghitugan sementara kerugian para nasabah yang totalnya mencapai Rp1,1 triliun. Ada sebanyak 15 laporan yang diterima polisi dari para nasabah yang merasa tertipu dengan tindakan Salman.
Beberapa barang bukti juga telah disita seperti dokumen sertifikat nasabah Pandawa, bukti transfer dam brosur produk Pandawa.
Terkait kasus ini, polisi juga telah memeriksa sebanyak 11 saksi. Mereka adalah delapan saksi pelapor, dua saksi fakta dari Kementerian Koperasi dan Otoritas Jasa Keuangan dan ahli yang berasal dari Kementerian Perdagangan.
Polisi menjerat Salman dengan Pasal 378 KUHP dan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Baca Juga: Ahok Jadi Gubernur Lagi, ACTA Siap Ambil Langkah Hukum