Suara.com - Tim pengacara Front Pembela Islam Habibburokhman menganggap tidak ada pelanggaran pemilihan kepala daerah dalam aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2/2017) kemarin. Habibburokhman mengatakan, kalau pun ada, tentu pengawas pemilu akan melakukan tindakan.
"Nggak ada masalah dong. Kalau ada masalah, tentu sudah dipermasalahkan oleh pengawas pemilu karena mereka kan ada juga di sana. Tapi kan Ini nggak," kata Habibburokhman usai konfrensi pers di Kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (12/2/2017).
Dalam aksi damai 112 di Masjid Istiqlal, peserta aksi disuruh bersumpah untuk berikrar memilih gubernur sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia, dan siap berkorban jiwa raganya untuk Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
Selain itu, dalam ceramah kemarin, banyak seruan untuk mengosongkan kotak nomor 2 dan memilih nomor 1 atau 3, bahkan sampai seruan untuk memenjarakan Ahok.
Menurut Habibburokhman, hal itu adalah hal yang biasa. Sikap seperti itu, menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air ini, layaknya masukan perkawanan saja. Padahal, sesuai dengan kesepakatan, aksi damai kali ini diperbolehkan dilakukan di Istiqlal dengan tidak membawa embel-embel politik.
"Menurut saya nggak ada tindakan yang berupa kalimat yang menjurus ke politik praktis. Kalau misalnya saya ingatkan kepada teman-teman saya sendiiri untuk memilih yang baik menurut saya, tentu nggak ada masalah. Kecuali secara spesifik di dalam mesjid mengkampanyekan 'ini', 'nomor urut ini', 'paslon nomor sekian', ya itu yang nggak boleh," papar Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya.