Emosi, Ahok Cerita Pahanya Dicubit Djarot saat Debat Pamungkas

Sabtu, 11 Februari 2017 | 16:05 WIB
Emosi, Ahok Cerita Pahanya Dicubit Djarot saat Debat Pamungkas
Ahok dan Djarot dalam acara relawan Ahok #Te2imaKasihPendukungBaDja di Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memunyai kisah lucu saat debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang digelar KPU setempat, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2017) semalam.

Keduanya mengisahkan peristiwa unik itu dalam acara relawan Ahok #Te2imaKasihPendukungBaDja di Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017).

Basuki mengakui bukan main kaget melihat perubahan sikap Djarot saat debat. Kala itu, Djarot tampak gampang “gemas” terhadap kedua pesaing mereka.

Baca Juga: Agus: Jangan Pilih Pemimpin yang Suka Memaki Warganya

“Saya kaget, karena biasanya saya yang begitu. Mas Djarot semalam beberapa kali mencubit paha saya karena gemas terhadap paslon lain. Saya kaget saja sering dicubit, nanti dikira homoseksual,” tutur Ahok disambut tawa relawan.

Ahok yang sadar Djarot tengah emosi tinggi, lantas berupaya menenangkan kompatriotnya tersebut. "Saking dia mau ngamuk, saya semalam sampai bilang 'mas tenang, mas tenang," ungkapnya.

Djarot mengakui  emosinya cenderung mudah terpancing saat debat pamungkas semalam. Ia juga mengakui beberapa kali mencubit paha Ahok lantaran menahan emosi.

"Setelahnya saya berpikir, kok terbalik. Biasanya Pak Ahok yang mudah emosi. Tapi sewaktu debat semalam, yang emosi adalah saya dan yang mendinginkan justru Pak Ahok,” tutur Djarot.

Menurut Djarot, pasangannya itu sudah berubah secara emosional. Ia mengibaratkan, Ahok kekinian sudah berubah menjadi Basuki.

Baca Juga: Kampanye Terakhir, Keluarga Cikeas 'Digoyang' Cita Citata

"Alhamdulillah sudah berubah jadi Basuki, karena memang yang ikut pilkada bukan Ahok. Ahoknya tidak ada, tinggal Basuki-Djarot," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI