Sylvi lantas menjawab Satpol PP sebenarnya bisa dikelola secara humanis. “Sebagai bukti, ketika PKL mau digusur, saya katakan Jangan digusur. Ini bisa ditata. Kata kuncinya, bagaimana memimpin dengan hati. Kita ikuti programnya, tapi tetap ada ketegasan. Mas Agus ahli dalam keamanan,” terang Sylvi.
Nah, ketika kembali menanggapi penjelasan Sylvi inilah, Sandiaga membeberkan klaimnya mengenai Ibu Awi dan Ibu Cecep.
“Kami berjalan di 267 keluharan. Kami mendengar cerita Bu Cecep, pengusaha bahan bangunan di Berlan. Tapi setiap kali, Satpol PP hadir…. Kami ingin program pemberdayaan, kisah seperti Bu Cecep, Bu Awi penjual bir pletok. Program OKE OCE bisa mengangkat program perempuan. Kesejahteraan adalah yang diinginkan PKL. Mereka ingin tertib, ikut program pemerintah, tapi mereka ingin diberi lokasi dan akses,” tuturnya.
Baca Juga: Jakarta 99 Persen Siap Selenggarakan Pilkada 15 Februari