Lihat Anggota Parlemen Baku Hantam, Presiden Afsel Tertawa

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 10 Februari 2017 | 18:09 WIB
Lihat Anggota Parlemen Baku Hantam, Presiden Afsel Tertawa
Jacob Zuma. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Parlemen Afrika Selatan (Afsel) dari kubu "Pejuang Pembebasan Ekonomi", terlibat baku hantam dengan petugas keamanan, jelang Presiden Jacob Zuma memberikan pidato, Kamis (9/2/2017).

"Pejuang Pembebasan Ekonomi" (EFF; Economic Freedom Fighters) merupakan organisasi politik yang mendapatkan jatah kursi di parlemen Afsel. Mereka dikenal sebagai salah satu pihak oposisi radikal terhadap Presiden Zuma.

Baku hantam tersebut, seperti diberitakan Independent.co.uk, bermula saat Presiden Zuma akan memberikan pidato tahunan tentang ekonomi dan situasi nasional. Anggota EFF lantas meneriaki sang presiden agar tak berpidato.

Karena situasi semakin tak terkendali, petugas keamanan parlemen lantas menggiring seluruh anggota EFF keluar ruangan sidang paripurna.

Baca Juga: DPR: e-KTP dari Kamboja dan Laos Bukan untuk Curangi Pilkada

Namun, upaya petugas keamanan mendapat perlawanan. Seluruh anggota EFF  melawan petugas keamanan dengan melayangkan tinju. Selain itu, mereka juga berupaya memukul petugas keamanan memakai helm plastik.

Ketika perlawanan EFF mereda, giliran anggota Aliansi Demokratik, kubu oposisi terbesar dalam parlemen, menyatakan "walk out" sebagai bentuk protes terhadap Presiden Zuma.

Saat anggota Aliansi Demokratik keluar ruangan, giliran anggota partai berkuasa, yakni Partai Kongres Nasional Afrika, meneriaki kubu oposisi.

Setelah perlawanan dari dua kubu oposan itu mereda, Presiden Zuma akhirnya naik podium untuk berpidato sembari tertawa.

"Akhirnya," tutur Zuma seraya  tertawa ketika mengawali pidatonya.

Baca Juga: ''Palu-arit'' di Masjid dan Pesantren, Polisi Anggap Provokasi

Untuk diketahui, Presiden Zuma kekinian tengah menghadapi desakan untuk mundur dari kubu oposisi parlemen maupun masyarakat sipil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI