Suara.com - Bea Cukai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggagalkan pengiriman paket berisi puluhan kartu tanda penduduk elektronik palsu asal Kamboja pada Jumat minggu lalu.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Zainudin Amali sudah mendapatkan laporan hasil inspeksi mendadak tim Komisi II dengan barang bukti 36 lembar e-KTP. Dia menduga motifnya ekonomi.
"Kalau dilihat motifnya lebih ke arah kejahatan ekonomi silakan ditindaklanjuti pihak lain," kata Zainudin, Jumat (9/2/2017).
Anggota Fraksi Golkar menambahkan sidak yang dilakukan Komisi II berawal dari informasi temuan 450 ribu e-KTP palsu yang diduga untuk kepentingan pemilihan kepala daerah.
"Bagi Komisi II hanya ingin memastikan itu tidak terkait motif untuk kecurangan pilkada. Ini juga dari hasil sidak ini membuktikan bahwa tidak benar beredarnya kabar e-KTP palsu yang mencapai ratusan ribuan," kata dia.
Selain 36 e-KTP, dalam sidak juga ditemukan 32 Nomor Pokok Wajib Pajak, dan satu buku tabungan Bank Central Asia berisi saldo Rp500 ribu serta satu kartu Anjungan Tunai Mandiri.