Longsor di Kintamani, SAR Evakuasi Tujuh Korban Tewas

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 10 Februari 2017 | 10:45 WIB
Longsor di Kintamani, SAR Evakuasi Tujuh Korban Tewas
Tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh korban tewas, karena tertimbun tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, yang terjadi Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 23.00 Wita.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh korban meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor di Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, yang terjadi Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 23.00 Wita.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Indra yang langsung meninjau lokasi di Desa Songan, Jumat (10/2/2017), menjelaskan tanah longsor itu menimbun lima rumah warga yang menyebabkan tujuh orang tewas, dua luka berat dan dua luka ringan.

Tujuh korban meninggal dunia itu yakni ibu dan dua anaknya Jro Balian Resmi (33), Jro Balian Kadek Sriasih (7) dan Komang Agus Putra Santi (1).

Satu keluarga lain yakni pasangan suami istri dan anaknya yakni I Gede Sentana (40), Luh bunga (40), Kadek (20) serta satu orang warga lain Ni Luh Susun (40).

Baca Juga: Film "Wiro Sableng 212" Dapat Bantuan dari Hollywood

Sedangkan dua korban luka berat yaitu, Budi (17) dan Komang (14) yang merupakan anak dari I Gede Sentana, saat ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Bangli. Sementara itu, dua warga yang mengalami luka ringan, Kadek Ardi (9), dan Jro Alep (30) menjalani pengobatan di rumah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa longsor juga membuat empat rumah rusak berat termasuk sejumlah kendaraan di dalamnya yang ikut tertimbun.

Untuk mengatasi bencana ini, lanjut dia, BPBD Kabupaten Bangli dibantu Kantor SAR Denpasar, BPBD Provinsi Bali, PMI, TNI, Polri, relawan dan warga melakukan evakuasi dan penanganan kedaruratan.

Hingga Jumat pagi tim gabungan tersebut dibantu warga masih berupaya melakukan pembersihan di sekitar lokasi. Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi menjadi pemicu bencana alam tersebut.

BMKG Wilayah III Denpasar menyebutkan adanya tekanan rendah 984 mb di Australia Barat berdampak signifikan menyebabkan aliran massa udara di seluruh Indonesia didominasi oleh angin Barat yang bersifat basah.

Baca Juga: Suzuki Ignis Siap Diluncurkan di Semester Pertama

Suhu muka air laut di sekitar Bali masih hangat sekitar 28 derajat celcius yang berkontribusi bagi pertumbuhan awan-awan hujan di sekitar Bali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI