Usai bertemu Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksmana, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan hoax bertebaran di media sosial menjelang pilkada serentak.
"Isu itu, kan banyak di medsos. Media mainstream juga tidak mengangkat itu karena memang itu zamannya digital. Zaman media sosial yang luar biasa sehingga ada berita hoax," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (9/2/2107).
Iriawan mengatakan polisi tidak tinggal diam menanggapi maraknya hoax. Patroli di internet terus menerus dilakukan.
Seiring dengan meningkatkan edukasi internet sehat, publik pelan-pelan dapat membedakan mana konten yang baik dan palsu atau pemecah belah.
"Yang jelas kita sudah berikan publik address, jangan mudah percaya terhadap berita hoax, karena kenyataannya tidak demikian dan lama-lama orang juga muak dikasih hoax itu, karena tahu itu tidak benar dan kita juga menelusuri beberapa sudah kita dapati dan kita tindak lanjuti," katanya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mudah percaya dengan berita yang ada di medsos, karena kalau itu resmi pasti dijelaskan kepada publik secara resmi dan formal, kalau di medsos itu banyak sekali berita dibuat ingin mengadu domba, tapi sekali lagi masyarakat Jakarta sudah pintar, tidak mudah diadu domba," Iriawan menambahkan.
Teddy mengakui maraknya hoax membuatnya resah. Tapi dia yakin publik sudah cerdas memilah dan memilih informasi di media sosial.
"Kalau ke saya yang panas itu hanya di medsos. Masyarakat enggak tuh. Liat tuh. Jakarta aman," katanya.
TNI, kata dia, siap membantu polisi untuk mengamankan wilayah, terutama Jakarta, menjelang pilkada pada Rabu (15/2/2017).
"Tidak boleh dong mendengar isu. Namanya juga isu. Tugas kami menjaga itu termasuk rekan media menjaga keamanan. Memberi pemahaman kepada masyarakat," katanya.
"Isu itu, kan banyak di medsos. Media mainstream juga tidak mengangkat itu karena memang itu zamannya digital. Zaman media sosial yang luar biasa sehingga ada berita hoax," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (9/2/2107).
Iriawan mengatakan polisi tidak tinggal diam menanggapi maraknya hoax. Patroli di internet terus menerus dilakukan.
Seiring dengan meningkatkan edukasi internet sehat, publik pelan-pelan dapat membedakan mana konten yang baik dan palsu atau pemecah belah.
"Yang jelas kita sudah berikan publik address, jangan mudah percaya terhadap berita hoax, karena kenyataannya tidak demikian dan lama-lama orang juga muak dikasih hoax itu, karena tahu itu tidak benar dan kita juga menelusuri beberapa sudah kita dapati dan kita tindak lanjuti," katanya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat jangan mudah percaya dengan berita yang ada di medsos, karena kalau itu resmi pasti dijelaskan kepada publik secara resmi dan formal, kalau di medsos itu banyak sekali berita dibuat ingin mengadu domba, tapi sekali lagi masyarakat Jakarta sudah pintar, tidak mudah diadu domba," Iriawan menambahkan.
Teddy mengakui maraknya hoax membuatnya resah. Tapi dia yakin publik sudah cerdas memilah dan memilih informasi di media sosial.
"Kalau ke saya yang panas itu hanya di medsos. Masyarakat enggak tuh. Liat tuh. Jakarta aman," katanya.
TNI, kata dia, siap membantu polisi untuk mengamankan wilayah, terutama Jakarta, menjelang pilkada pada Rabu (15/2/2017).
"Tidak boleh dong mendengar isu. Namanya juga isu. Tugas kami menjaga itu termasuk rekan media menjaga keamanan. Memberi pemahaman kepada masyarakat," katanya.