Ini Kisah Loper Koran yang Bertahan di Tengah Banyak Media Online

Rabu, 08 Februari 2017 | 18:20 WIB
Ini Kisah Loper Koran yang Bertahan di Tengah Banyak Media Online
Ilustrasi Koran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Muhammad Sani (68), sudah 16 tahun berprofesi menjadi loper koran. Sampai kini, Sani mengaku telah merasa betah dan tidak ingin berpindah profesi.

Ditengah semakin banyaknya media - media online yang semakin mempermudah masyarakat untuk mencari informasi, Sani masih mampu bertahan dan tetap setia dengan profesinya sebagai loper koran.

Menurut Sani, tidak ada penghasilan yang berubah walaupun banyaknya media online saat ini yang diperkirakan merebut pembaca media cetak, termasuk koran. Walaupun kabarnya masyarakat sebagian telah beralih dan tidak lagi membaca media cetak, Sani mengklaim keuntungan dari penjualan koran masih tetap ada.

Baca Juga: Inilah Sosok Para Ibu Tangguh di Kampung Koran

"Untuk saat ini keuntungan masih kok mas, cuma nggak tentu ya, kalau pendapatan masih ada untung kok. Cuma nggak bisa dipastiin aja sekarang," kata Sani, di Jalan Prapatan, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2017).

Sani menambahkan keuntungan setiap harinya sebesar Rp50 ribu. Terkadang, dalam sehari keuntungan yang ia peroleh bisa lebih pula. "Kadang- kadang Rp50 ribu ya sehari bisa lebih. Tapi nggak sampai Rp100 ribu, sekarang mas untung bersihnya," ujar Sani.

Sani mengungkapkan memang sebelum ada bisnis media online, penjualan korannya tersebut mendapat keuntungan sekitar Rp100 ribu sampai Rp150 ribu seharinya. "Ya, sebelum ada media online yang mudah dapat dibaca saat ini. Dulu bisa sampai Rp100 ribu sampai sehari, keuntungan. Bisa lebih sampai Rp150 ribu bisa. Tapi alhamdulillah masih bersyukur masih ada untung kok jual koran sekarang," ujar Sani.

Sani yang sehari-hari tinggal didaerah Kranji, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai berjualan koran sudah dari pukul 03.00 WIB pagi setiap harinya. "Dari pagi, jam tiga subuh sudah keluar mas dari rumah, langsung belanja koran di agen. Itu kontan bayarnya, sekali belanja Rp210 ribu, itu berbagai macam koran. Tiap hari belanja," ujar Sani.

Selama 16 tahun, Sani juga mengaku tak pernah berpindah tempat sejak pertama kali berjualan koran di Jalan Prapatan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. "Sudah disini aja jualan mas, nggak pernah pindah - pindah kok, langganan kan disini semua. Jualan sampai jam 16.00 WIB, baru pulang," ujar Sani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI