Jelang Bonus Demografi, Jokowi Minta Beasiswa LPDP Dioptimalkan

Selasa, 07 Februari 2017 | 17:22 WIB
Jelang Bonus Demografi, Jokowi Minta Beasiswa LPDP Dioptimalkan
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersama jajaran menteri menghadiri rapat terbatas mengenai perkembangan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta maupun di Palembang di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2) [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - ‎Presiden Joko Widodo mengatakan tahun 2020 hingga 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu penduduk usia produktif terbesar di dunia. Dalam kurun waktu 3-13 tahun ke depan bangsa ini akan memiliki banyak sumber daya manusia yang tengah pada puncak usia produktif.

‎"Untuk menyambut bonus demografi tersebut pemerintah akan bekerja lebih fokus lagi, bukan hanya pada upaya menghadirkan pemerataan akses pendidikan dasar dan menengah yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya dari kalangan yang tidak mampu. Tetapi juga pada upaya membuka kesempatan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi melalui optimalisasi pemberian beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan)," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai bertema Optimalisasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Itu sebabnya, dia meminta jajarannya untuk mempersiapkan diri. Sebab, menurut data pemerintah, proporsi SDM dengan kualifikasi pendidikan tinggi di Indonesia hanya 7,2 persen dari angkatan kerja.

Jokowi membandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 20, 3 persen atau negara-negara di bawah Organisation for Economic Co-operation and Development sebesar 40,3 persen. Artinya, jumlah insinyur per satu juta penduduk Indonesia adalah 2.67, lebih rendah dari Malaysia ‎yang 3.333, Vietnam 9.037 dan Korea Selatan 25.309.

"Untuk itu saya ingin menekankan bahwa investasi di bidang SDM termasuk melalui pemberian beasiswa perguruan tinggi, pendanaan riset merupakan investasi yang sangat penting bagi negara kita untuk maju di masa yang akan datang," ujar dia.

Menurutnya ‎selama ini LPDP telah melakukan pengelolaan sebagian alokasi dana‎ pendidikan dari APBN. Anggaran negara dengan mekanisme pengelolaan dana abadi yang akan disalurkan dalam bentuk beasiswa untuk menempuh pendidikan S2 ataupun S3.

"LPDP sendiri menyalurkan beasiswa kepada 16.‎295 orang yang terdiri 8.406 beasiswa dalam negeri dan 7.889 penerima beasiswa luar negeri. Namun perlu saya ingatkan dalam investasi pembangunan SDM ini harus betul-betul fokus, harus betul-betul tepat dan terarah. Untuk itu saya minta program LPDP baik program beasiswa pendanaan riset maupun rehabilitasi pelayanan infrastruktur pendidikan untuk lebih dioptimalkan lagi," kata dia.

Dia menambahkan beasiswa ini penting ‎sebagai instrumen pemerataan kesempatan bagi anak-anak bangsa yang berprestasi di seluruh pelosok tanah air, khususnya di daerah tertinggal dalam memperoleh pendidikan tinggi. Investasi untuk pengembangan SDM harus sejalan dan sinkron dengan prioritas pembangunan nasional.

"Itu artinya program beasiswa LPDP harus fokus untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dalam bidang keilmuan yang menjadi unggulan dan prioritas kita. Baik di sektor maritim, kelautan, sektor energi, sektor pangan, serta sektor industri manufaktur sampai dengan sektor pengembangan ekonomi kreatif," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI