Polisi Pastikan Mobil Pendukung Demo Rumah SBY Bukan Milik Adian

Selasa, 07 Februari 2017 | 13:19 WIB
Polisi Pastikan Mobil Pendukung Demo Rumah SBY Bukan Milik Adian
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Polisi masih menelusuri pemilik mobil Nissan Terrano bernomor polisi B 2124 ZO yang dipakai untuk mendukung demonstrasi di rumah baru mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2017) kemarin.

"Untuk nomor pelat dan mobil sedang kami identitifikasi karena kemarin sudah kami lakukan pengecekan, yang bersangkutan sudah pindah lima tahun lalu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Yuwono di kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Selasa (7/2/2017).

Mobil tersebut dipakai untuk mengangkut makanan dan minuman untuk demonstran.

"Ada yang di STNK kemarin, nanti akan kami telusuri," kata dia.

Argo memastikan pemilik mobil tersebut bukan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu

"Bukan, bukan (milik Adian)," kata Argo.

Sebelumya, juru bicara Partai Demokrat Rachlan Nashidik curiga ada aktor di balik pengerahan massa untuk berunjuk rasa ke rumah Yudhodoyono.

"Mereka tiba-tiba datang dan polisi kecolongan. Kemungkinan mereka mahasiswa yang telah melakukan Jambore di Cibubur hari ini. Kemungkinan juga mereka diarahkan ke rumah Pak SBY," kata Rachlan di depan rumah Yudhoyono, Mega Kuningan, kemarin.

Rachlan menyesalkan aksi massa tersebut. Dari informasi yang diterima Rachlan, para mahasiswa sebenarnya tidak tahu kalau dimobilisasi ke rumah Yudhoyono.

"Saya menyesalkan adik-adik mahasiswa yang kemungkinan dibawa oleh segelintir orang. Sebab, tadi di lapangan saya tanyakan sebagian mahasiswa tak tahu kalau mau dibawa ke rumah SBY. Besar kemungkinan mereka kemari sengaja dibelokkan," kata dia.

Aksi tersebut menjadi heboh setelah Yudhoyono curhat lewat akun Twitternya, @SBYudhoyono.

Dia menyampaikan keberatan rumahnya didatangi massa.

"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," cuit SBY sekitar pukul 15.05, Senin.

Yudhoyono kecewa dengan munculnya aksi tersebut dan dia merasa haknya dilanggar.

"Kecuali negara sudah berubah, undang-undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberi tahu saya. *SBY*," tulis SBY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI