Massa Anti-Ahok Mulai "Kepung" Auditorium Kementerian Pertanian

Selasa, 07 Februari 2017 | 09:41 WIB
Massa Anti-Ahok Mulai "Kepung" Auditorium Kementerian Pertanian
Massa sejumlah organisasi massa kembali menggelar aksi unjuk rasa di sekitar lokasi persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (7/2/2017).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Massa sejumlah organisasi berplatform anti-Ahok, kembali menggelar aksi unjuk rasa di sekitar lokasi persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (7/2/2017).

Pantauan Suara.com, massa sudah berkumpul di sekitar Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa pagi. Massa tampak memadati pelataran jalan gedung tersebut. 

Massa aksi di antaranya memakai atribut ormas Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI.

Mereka juga membawa sejumlah alat peraga seperti spanduk dan poster yang berisi  tulisan anti-Ahok. Sementara mobil komando aksi sebagai panggung orasi sudah berada di pelataran jalan auditorium.

Baca Juga: Dua Nelayan Pulau Seribu Diyakini Bisa Menguak Tabir Kasus Ahok

Masih dari pantauan Suara.com, aparat kepolisian sudah menerapkan penjagaan ketat di sekitar auditorium. Polisi memasang kawat berduri untuk membatasi ruang gerak massa yang mengarah masuk auditorium. Polisi juga menyiagakan kendaraan taktis baraccuda. 

Untuk diketahui, dalam sidang kesembilan  ini, akanmenghadirkan dua nelayan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, yakni Jaenudin alias Panel, dan Sahbudin alias Deni. Keduanya mengikuti pertemuan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, 27 September 2016, yakni ketika Ahok mengutip surat Al Maidah ayat 51. 

Selain Jaenudin dan Sahbudin, persidangan juga bakal mendengarkan keterangan anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang juga dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Hamdan Rasyid. Terakhir, persidangan ini juga akan menghadirkan saksi ahli kriminalistik, yakni Profesor Nuh. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI