SBY dan Jokowi Lima Kali Berseteru, Ini Catatannya

Senin, 06 Februari 2017 | 21:37 WIB
SBY dan Jokowi Lima Kali Berseteru, Ini Catatannya
Susilo Bambang Yudhoyono dan Hatta Rajasa di Masjid Al Azhar [suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Peneliti studi Islam dan kenegaraan Arif Susanto mencatat perseteruan antara mantan presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo sudah lima kali terjadi.

Perseteruan mereka berlangsung dalam satu tahun terakhir. Perseteruan semakin kentara setelah putra Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022.

"Persinggungan politik keduanya sudah lima kali terjadi. Mulai dari kasus hoax, Hambalang, TPF (tim pencari fakta) Munir, aksi 411, dan isu penyadapan. Keduanya terlihat semakin berseteru setelah SBY aktif berkampanye di pilkada DKI," kata Arif di D'Hotel, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Menurut Arif, saat ini Yudhoyono sudah tidak memiliki jiwa kenegarawan. Sebab, kata Arif, Yudhoyono terjebak dalam kepentingan politik praktis.


"Persinggungan politik secara terbuka ini terasa kurang elok karena perseteruan seorang presiden dan pendahulunya bukanlah hal lazim yang dilakukan di negara-negara demokratis. Ini menghilangkan kenegarawan seseorang, karena masih terlibat politik praktis," kata dia.

Pada Rabu (1/2/2017), Yudhoyono konferensi pers. Dia mengaku ingin sekali bertemu dan berbicara blak-blakan dengan Jokowi.

Yudhoyono ingin membicarakan awal mula isu terkait aksi organisasi Islam pada 4 November 2016, rencana pengeboman, sampai makar.

Dia ingin mengklarifikasi agar tak ada lagi praduga dan perasaan  tidak enak.

Namun, keinginan tersebut sampai sekarang belum terwujud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI