Suara.com - Koordinator FORMAPPI Sebastian Salang menilai adanya perbedaan dengan mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Fraksi Partai Demokrat soal Hak Angket bisa memicu ketegangan antara SBY dan Presiden Joko Widodo.
Seperti diketahui, Fraksi Partai Demokrat di DPR menggalang hak angket untuk menyelidiki isu penyadapan terhadap SBY. Namun, itu bertentangan dengan keinginan SBY yang ingin bertemu dengan Jokowi untuk mengklarifikasi masalah itu.
Isu penyadapan muncul saat dilakukan sidang terhadap tersangka kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kuasa hukum Ahok mengaku mengetahui pembicaraan yang dilakukan oleh SBY dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.
SBY berspekulasi bahwa pembicaraannya dengan Ma'ruf telah disadap. Sebab, obrolannya diketahui oleh orang lain.
Baca Juga: Pendemo di Rumah SBY Pakai 11 Bus Besar
"Fraksi Demokrat menciptakan suasana ketegangan. Itu karena adanya perbedaan cara merespon ketua partai dan para fraksinya," kata Sebastian di D'Hotel, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Sebastian pun menduga ada permainan politik di dalamnya. Sebab, perbedaan itu hanya dibiarkan saja dan tidak adanya tindakan berikutnya.
"Apakah ini benar-benar ketidaktahuan atau kebetulan. Atau ini dibiarkan saja menjadi drama politik yang mungkin ada manfaatnya secara politik," jelasnya.