Mahfud bersyukur permasalahan tersebut sekarang sudah selesai. Dia mengapresiasi Abraham yang mengakui kesalahan dan meralatnya.
"Komunikasi yang baik antara HMI dan GMNI dengan KAHMI dan PA GMNI, telah menghasilkan pertemuan seperti ini, saya sampaikan terima kasih, dengan adinda saya Abraham yang menggakui bersalah dengan berbesar hati. Sekarang itu satu hal penting di tengah - tengah banyaknya orang saat ini banyak yang ngeles, salah tulislah, kalau salah ya minta maaf. Bangga saya dengan adik - adik GMNI dan HMI yang menyelesaikan masalah secepatnya," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan cara-cara menyelesaikan masalah seperti ini merupakan cara berbudaya.
"Dengan cara - cara Indonesia budaya Indonesia, yang menyelesaikan masalah dengan cara baik - baik. Kalau dalam hukum itu restorative justice, menyelesaikan dengan harmoni. Bukan cari siapa yang salah, itu inti restorative justice yang diyakini sebagai sumber inspirasi hukum di Indonesia," ujar Mahfud.
Setelah Abraham meminta maaf secara terbuka, Mahfud berharap jangan ada langkah hukum.
"Dengan terjadinya kesepahaman ini dan pernyataan minta maaf, maka masalah - masalah yang berkaitan dengan perbedaan pendapat ini selesai. pada saat ini," ujar Mahfud.
"Dan tentu tidak akan berlanjut di masalah lain. Misal di masalah hukum, karena kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan juga menandatangani kesepakatan masing- masing," Mahfud menambahkan.