Suara.com - Majalah mingguan Jerman, Der Spiegel, memicu kontroversi setelah pada Sabtu (4/2/2017) memasang sampul yang berilustrasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang memenggal kepala Patung Liberty.
Dalam ilustrasi itu terlihat tangan kanan Trump sedang memegang kepala patung ikonik Amerika Serikat, sementara tangan kirinya menggenggam sebilah pisau bersimbah darah.
"America First," bunyi tajuk di bawah gambar tersebut.
Artis yang merancang sampul majalah itu, Edel Rodriguez - seorang imigran asal Kuba yang masuk ke AS pada 1980 sebagai pengungsi politik - mengatakan bahwa ilustrasi itu melukiskan simbol matinya demokrasi di AS.
"Itu adalah lambang dipenggalnya demokrasi, pemenggalan terhadap sebuah simbol yang sakral," kata Rodriguez kepada Washington Post, yang menambahkan bahwa Patung Liberty dalam sejarahnya mewakili keterbukaan AS terhadap imigran.
"Dan jelas, akhir-akhir ini pemenggalan diasosiasikan dengan ISIS, jadi ada kemiripan antara ISIS dengan Trump. Keduanya adalah ektremis, jadi saya cuma membuat perbandingan antara mereka berdua," tegas dia.
Ilustrasi sampul itu memicu debat di media sosial baik di Jerman maupun di dunia internasional. Alexander Graf Lambsdorff, anggota Partai Kebebasan Jerman, mengatakan bahwa ilustrasi itu terlalu kasar.
Tetapi itu bukan pertama kalinya Trump digambarkan secara vulgar. Ilustrasi dengan gaya yang sama pernah disematkan pada sampul surat kabar New York Daily News pada Desember 2015, ketika Trump dalam sebuah kampanye mengatakan akan menutup pintu AS bagi semua umat Islam.