Suara.com - Ribuan orang turun ke jalan di London, Paris dan New York, Sabtu (5/2/2017) pagi. Mereka memprotes kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal laraangan pengungsi muslim masuk AS.
Demonstrasi terbesar sejauh berlangsung di ibukota Inggris, London. Ada sekitar 10.000 orang. Mereka meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May menolak kebijakan Trump.
Para pendemo mengangkat seruan dalam spanduk yang mereka bawa 'Jangan Mengkambinghitamkan Muslim'.
Dalam kebijakannya 27 Januari lalu Trump melarang warga muslim dari beberapa negara Timur Tengah seperti Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman masuk AS selama 90 hari. Sementara warga Suriah diblokir tanpa batas.
Sementara di New York ada 3.000 orang yag berdemo. Mereka berkumpul di Stonewall In. Di Washington, ratusan berbaris dari Gedung Putih ke Capitol Hill untuk menunjukkan solidaritas mereka.
"Donald, Donald Anda tidak dapat melihat, kami tidak ingin kau di Washinton," teriak para demonstran.
Petisi Tolak Trump
Di Inggris, lebih dari 1,8 juta orang telah menandatangani petisi mengatakan Trump tidak boleh diberikan kunjungan kenegaraan resmi karena akan mempermalukan Ratu Elizabeth II.
"Kita akan membawa modal ini berhenti pada hari dia datang. Kita akan membuat tidak mungkin baginya untuk memiliki kunjungan kenegaraan," Chris Nineham, wakil ketua Koalisi Hentikan Perang, kepada AFP.
Baca Juga: Gelombang Demo Pemuda Anti Trump sampai di Jakarta
Surat kabar The Guardian mengatakan sekitar 10.000 orang menghadiri protes London, sementara penyelenggara mengklaim 40.000.