Trump Posting Berita Heboh di FB, Sayangnya Berita Itu Salah

Ruben Setiawan Suara.Com
Minggu, 05 Februari 2017 | 06:58 WIB
Trump Posting Berita Heboh di FB, Sayangnya Berita Itu Salah
Donald Trump. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengunggah sebuah berita yang mengklaim bahwa Kuwait meniru kebijakan imigrasi yang ia keluarkan, yakni melarang pemberian visa bagi warga dari tujuh negara Muslim. Sayangnya, ternyata berita tersebut tidak benar.

Berita yang diposting Trump ditulis oleh Al Bawaba, sebuah media asal Yordania. Berita itu menyatakan, “Warga Suriah, Irak, Iran, Pakistan, dan Afghanistan tidak akan mendapatkan visa kunjungan, wisata, atau niaga Kuwait menyusul pelarangan visa oleh AS terhadap tujuh negara Muslim”.

“Pintar,” tulis Trump bersamaan dengan unggahan berita tersebut. Postingan Trump dibagikan lebih dari 65.000 kali.



Namun, ternyata Kementerian Luar Negeri Kuwait membantah kebenaran berita tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Kantor Berita Kuwait, Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Konsuler, Sami Al-Hamad mengatakan, “kementerian Kuwait membantah klaim-klaim tersebut dan menegaskan bahwa para warga negara yang disebutkan.. memiliki komunitas besar di Kuwait dan menikmati hak-hak mereka sebagai warga”.

“Negara Kuwait meyakini bahwa pemberian visa adalah urusan kedaulatan, dan tidak terkait dengan terorisme maupun kekerasan maupun kewarganegaraan, dan kepercayaan,” ujar Al-Hamad.

Sebuah laporan dari media Teluk pada tahun 2011 menyebut bahwa Kuwait melarang pengeluaran visa bagi beberapa negara Muslim. Namun, artikel tersebut tidak menyebutkan nama narasumber manapun, sedangkan pemerintah terkait pun tidak pernah secara resmi mengumumkan kebijakan tersebut.

Sementara itu, artikel Al Bawaba menyebut hanya “sumber-sumber dari Kuwait” yang berbicara kepada “media setempat”. Artikel tersebut juga dikutip oleh beberapa media seperti Breitbart News, Infowars, dan Sputnik.

Pihak Gedung Putih juga belum memberikan keterangan mengenai kesalahan Trump tersebut. (Buzzfeed)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI