Amerika Serikat, Jumat (4/2/2017), mengumumkan penerapan sanksi terhadap sejumlah pihak yang terlibat dalam program peluru kendali balistik Iran dan membantu militer di Iran.
Sanksi dikeluarkan beberapa hari setelah Iran melakukan uji coba rudal balistik yang mengundang peringatan dari Washington.
Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya mengatakan langkah terbaru itu merupakan wujud komitmen AS dalam menerapkan sanksi terhadap Iran terkait program rudal balistik dan tindakan-tindakan Teheran yang membahayakan stabilitas di kawasan.
Penjatuhan sanksi, kata Depkeu, sejalan dengan komitmen AS yang diatur dalam kesepakatan nuklir dengan Iran.
Baca Juga: PM Israel: Harus Ada Penjelasan untuk Uji Coba Rudal Iran
Sanksi baru diterapkan terhadap sejumlah jaringan dan pendukung pengadaan rudal balistik Iran, termasuk satu agen pengadaan serta delapan orang dan kelompok.
Berdasarkan sanksi yang diumumkan pada Jumat itu, semua hak milik dan kepentingan pihak-pihak tersebut di wilayah AS diblokir. Sementara itu, warga AS secara umum dilarang melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang dimasukkan ke dalam daftar penerima sanksi tersebut.
"Dukungan yang terus diberikan Iran bagi terorisme dan pengembangan program rudal balistiknya merupakan ancaman bagi kawasan, bagi mitra-mitra kita di seluruh dunia, bagi Amerika Serikat," kata pejabat Departemen Keuangan, John Smith.
"Kita akan terus secara aktif menerapkan langkah-langkah yang memungkinkan, termasuk penjatuhan sanksi keuangan, untuk menangani perilaku ini," kata Smth.
Sementara AS mengungkapkan sejumlah sanksi baru terhadap Iran, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mengeluarkan peringatan terhadap Republik Islam tersebut.
"Iran sedang bermain dengan api ... mereka tidak menghargai betapa baik Presiden Obama kepada mereka. Bukan saya!" cuit Trump.