Suara.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan kebijakan kontroversial soal larangan masuk bagi imigran ke negaranya.
Larangan tersebut, khususnya, bagi imigran muslim, yakni Irak, Iman, Sudan, Somalia, Libya, Sudan dan Iran.
Berkaitan dengan hal tesebut, sembilan perusahaan terbesar di Amerika langsung bereaksi menentang kebijakan Trump.
Apa saja perusahaan tersebut, simak ulasannya di bawah ini, seperti dilansir dari upworthy.
Baca Juga: Gadis Indonesia Terpilih Jadi Salah Satu Penyanyi Terbaik Dunia
1.Airbnb
CEO Airbnb Brian Chesky, menentang larangan imigran masuk AS. Perusahaannya menentang Trump dengan menawarkan tempat tinggal gratis untuk para pengungsi.
2. Dropbox
Baca Juga: Mengenal Firza Husein, Perempuan di Pusaran Skandal
CEO Dropbox, Drew Houston mengatakan bahwa pihaknya merangkul orang-orang dari semua negara dan agama.
3. Etsy
CEO Etsy, Chad Dickerson menentang kebijakan Trump. Dia juga akan menghubungi legislator dan organisasi pendukung seperti American Civil Liberties Union.
"Kami adalah bangsa imigran. Amerika kuat karena imigran. Saya dan warga Amerika lainnya menentang kebijakan ini," katanya.
4. Facebook
CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan, nenek moyangnya berasal dari Jerman, Austria, dan Polandia. Sementara, orangtua sang istri, Priscilla adalah pengungsi dari Cina dan Vietnam.
"Kita harus tetap membuka pintu untuk para imigran. Karena mereka butuh bantuan," tulis Zuckerberg.
5. Google
Juru bicara Google mengatakan kalau perusahaannya menentang kebijakan Trump.
"Kami khawatir dampak kebijakan ini mempengaruhi pegawai Google dan keluarganya, atau malah mempersulit kami merekrut orang-orang berbakat," ujar juru bicara Google.
6. Instacart
CEO Instacart, Apoorva Mehta mengaku sedih dengan kebijakan yang dibuat Trump.
[Baca_Juga]
7. LinkedIn
CEO Linkedln, Jeff Weiner malah menggunakan larangan Trump sebagai kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan program yang membantu para pengungsi.
8. Netflix
CEO Netflix Reed Hastings mengatakan kebijakan Trump membuat warga Amerika sangat sedih. Kebijakan ini menyebabkan kebencian dan membuat Amerika menjadi tidak aman.
9. Nike
Presiden Nike mengirimkan email berisi kecaman terhadap Trump ke seluruh pegawainya.