Sidang Penistaan Agama Diklaim Dorong Elektabilitas Ahok

Rabu, 01 Februari 2017 | 16:38 WIB
Sidang Penistaan Agama Diklaim Dorong Elektabilitas Ahok
Persidangan kedelapan perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Selasa (31/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai meningkatnya elektabilitas pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dikarenakan dua momentum.

Tingkat Elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 36, 8 persen, kedua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebesar 27,00 dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono di urutan terakhir yakni 25,9 persen.

Yunarto menuturkan momentum pertama yakni terkait sidang dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok.

"Pada saat sidang yang berjalan, ternyata ketika diuji, survei Ahok malah meningkat. Jalannya sidang tidak membuat elektabilitas Ahok semakin menurun, ujar Yunarto dalam jumpa pers rilis survei di Kantor Charta Politika Indonesia, di Jalan Cisanggiri III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017)

Momentum kedua meningkatkan elektabilitas Ahok-Djarot kata Yunarto yakni adanya debat kandidat cagub-cawagub yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.

Dalam survei diketahui Ahok unggul dalam debat yakni sebesar 40,5 persen, kemudian pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mendapatkan 25,2 persen, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono mendapatkan 24,3 persen dan 10,0 persen menjawab tidak tahu.

"Jadi ketika kita uji ternyata, memang ada penilaian sendiri, Ahok lebih unggul dari penguasaan materi, Anies dianggap berimbang dalam penguasaan materi dengan Ahok.Dan Agus memang lemah di semua sisi dan kebetulan hasil elektabilitas liner dengan penilaian responden terhadap debat,"kata dia.

Maka dari itu, ia menilai adanya debat kandidat sangat berpengaruh kepada masyarakat dalam menentukan calon gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya simpulkan debat memiliki pengaruh sangat besar. Dan memilik efek terhadap perubahan sikap,"paparnya.

Baca Juga: Diklaim Kurang Ajar ke Ma'ruf Amin, Ustadz Solmed Kecam Ahok

Survei dilakukan mulai tanggal 17 Januari sampai tanggal 24 Januari 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI