Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar mengatakan akan terus menagih janji penyidik Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti laporannya terdahulu. Antasari pernah melapor ke Polda Metro Jaya pada 2011 terkait SMS gelap yang seakan-akan dikirim Antasari kepada Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
"Ini sudah sesuai rencana, saya sudah mendatangi krimsus (divisi kriminal khusus) untuk menanyakan sejauhmana proses laporan saya sejak 2011. Setelah bertemu dengan pejabat berwenang, yang dulu menangani ternyata masih stuck, belum ada pergerakan. Beliau hanya berjanji akan segera diselesaikan. Mudah-mudahan sesuai dengan janjinya," kata Antasari usai bertemu penyidik di Polda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017).
SMS misterius tersebut dikirim kepada Nasrudin sebelum ditembak mati.
Antasari datang ke Polda Metro Jaya bersama adik Nasrudin, Andi Syamsuddin. Mereka didampingi koordinator pengacara Antasari, Boyamin Saiman.
Pertemuan dengan penyidik di ruang penyidik Polda Metro Jaya berlangsung selama kurang lebih 30 menit.
Setelah mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, Antasari kini lebih leluasa untuk berjuang membongkar kasusnya.
"Iya disuruh nunggu lagi. Ya terpaksa nunggu. Tapi, saat ini saya sudah tidak lagi dalam kondisi susah tentunya mungkin seminggu, dua minggu, sebulan sekali akan saya tanyakan kemari (polda)," kata dia.
Nasrudin meninggal secara tragis pada 15 Maret 2009. Dia ditembak di kawasan Tangerang, Banten.
Kasus tersebut membuat Antasari berhenti dari pimpinan KPK pada tahun 2009 atau di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Antasari berjuang mengungkap kasus ini karena dia merasa menjadi korban kriminalisasi.
"Ini sudah sesuai rencana, saya sudah mendatangi krimsus (divisi kriminal khusus) untuk menanyakan sejauhmana proses laporan saya sejak 2011. Setelah bertemu dengan pejabat berwenang, yang dulu menangani ternyata masih stuck, belum ada pergerakan. Beliau hanya berjanji akan segera diselesaikan. Mudah-mudahan sesuai dengan janjinya," kata Antasari usai bertemu penyidik di Polda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017).
SMS misterius tersebut dikirim kepada Nasrudin sebelum ditembak mati.
Antasari datang ke Polda Metro Jaya bersama adik Nasrudin, Andi Syamsuddin. Mereka didampingi koordinator pengacara Antasari, Boyamin Saiman.
Pertemuan dengan penyidik di ruang penyidik Polda Metro Jaya berlangsung selama kurang lebih 30 menit.
Setelah mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, Antasari kini lebih leluasa untuk berjuang membongkar kasusnya.
"Iya disuruh nunggu lagi. Ya terpaksa nunggu. Tapi, saat ini saya sudah tidak lagi dalam kondisi susah tentunya mungkin seminggu, dua minggu, sebulan sekali akan saya tanyakan kemari (polda)," kata dia.
Nasrudin meninggal secara tragis pada 15 Maret 2009. Dia ditembak di kawasan Tangerang, Banten.
Kasus tersebut membuat Antasari berhenti dari pimpinan KPK pada tahun 2009 atau di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Antasari berjuang mengungkap kasus ini karena dia merasa menjadi korban kriminalisasi.