Bachtiar Nasir Akui Menghadiri Pertemuan di UBK

Rabu, 01 Februari 2017 | 11:22 WIB
Bachtiar Nasir Akui Menghadiri Pertemuan di UBK
Ustadz Bachtiar Nasir bersama sejumlah Politisi DPR. [Antara/Wahyu Putro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir tidak menampik ikut dalam pertemuan yang digelar di Universitas Bung Karno, Jakarta menjelamg aksi 4 November 2016 lalu. Saat itu, menurutnya dia diundang dalam acara Haul Bung Karno sebagai pembicara.

"Saat itu saya diundang sebagai pembicara pada haul Bung Karno di Universitas Bung Karno cuma itu saja. Oleh panitia sebelum 411," kata Bachtiar saat memenuhi panggilan di Polda Metro Jaya, Rabu (1/2/2017)

Dia juga mengaku menceritakan soal kondisi warga Luar Batang Jakarta Utara yang menjadi korban penggusuran Pemprov DKI Jakarta.

Baca Juga: Diperiksa Soal Makar, Bachtiar Nasir Tak Bawa Barang Bukti

"Acaranya mendengarkan saya jg disuruh membuat statement. Dan saat itu saya cerita saya org luar batang dan ada penggusuran," kata Bactiar.

Namun, Bacthiar menyangkal jika pertemuan tersebut  membicarakan soal rencana aksi 411 atau 212.

"Tidak ada hubungan ke sana," kata dia

Bachtiar juga mengaku tidak mengetahui siapa yang menginisiasi acara pertemuan tersebut. Bahkan dirinya saat itu tidak melihat adanya para tersangka dugaan makar yang ikut dalam pertemuan di UBK.

"Tidak tahu," kata Bachtiar.

Bachtiar sendiri didampingi tim Advokasi GNPF MUI terkait pemeriksaanya tersebut.

Terkait kasus dugaan makar, polisi telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Mereka adalah Sri Bintang Pamungkas, mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigjen (Purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zein, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, serta tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI