Logo Palu Arit, Orang yang Dengar Ceramah Rizieq akan Diperiksa

Selasa, 31 Januari 2017 | 19:20 WIB
Logo Palu Arit, Orang yang Dengar Ceramah Rizieq akan Diperiksa
Rizieq Shihab jalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan polisi segera memanggil para saksi fakta kasus ceramah pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab yang menyebut ada gambar mirip palu arit atau lambang komunisme dalam lembaran uang rupiah.

"Kami akan memeriksa saksi yang melihat dan mendengarkan ceramah langsung di lokasi," kata Wahyu, Selasa (31/1/2017).

Wahyu menambahkan penyidik telah mengantongi sejumlah nama saksi fakta.

Namun, dia enggan menyebut identitas mereka. Kepastian soal itu dapat diketahui wartawan nanti setelah mereka dipanggil.


"Untuk saksinya kita sudah tahu orangnya, akan dipanggil. Nanti kepastiannya kalau orangnya sudah datang," katanya.

Rizieq sudah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Senin (23/1/2017).

Sekitar 14 ahli dari pidana, bahasa, moneter, dan Bank Indonesia juga telah dimintai keterangan penyidik.

Polisi telah menaikkan perkara tersebut dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.

Mengenai apakah Rizieq nanti akan menjadi tersangka, kata Wahyu, akan tergantung pada hasil gelar perkara.

"Untuk peningkatan status itu melalui mekanisme gelar perkara," kata dia

Kasus ini muncul setelah dilaporkan Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah dan Solidaritas Merah Putih.

Usai diperiksa pada Senin lalu, Rizieq membantah tuduhan memfitnah dan menghasut.

"Saya tidak menuduh, saya berikan semua uang kertas cetakannya dan kita buktikan. Karena itu, tadi sudah saya sampaikan kepada para penyidik di keterangan terakhir," kata dia.

Rizieq meminta pemerintah memberikan penjelasan kenapa bentuk rectoverso atau pengaman uang memilih berbentuk mirip palu arit, padahal ada jutaan alternatif bentuk.

"Kok yang dipilih adalah pilihan gambar yang bisa memberikan persepsi di tengah masyarakat mirip logo palu arit. Ini kan membahayakan," kata Rizieq.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI