Suara.com - Polisi telah mengirimkan surat pengajuan ke pengadilan untuk memperpanjang masa penahanan aktivis Sri Bintang yang terjerat kasus dugaan pemukatan makar. Masa penahanan Sri Bintang kembali diperpanjang hingga 30 hari ke depan.
"Iya diperpanjang 30 hari dari pengadilan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono ketika dihubungi, Senin (31/1/2017).
Alasan penyidik meminta penambahan penahanan untuk kepentingan pelengkapan berkas kasus dugaan makar yang menjerat Sri Bintang sebagai tersangka.
"Ya kita mau perpanjang (masa penahanan) boleh saja. Kita belum selesai pemberkasan," kata dia.
Baca Juga: Habib Rizieq Janji Datang ke Pemeriksaan Makar Besok
Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta mengembalikan berkas kasus Sri Bintang kepada penyidik Polda Metro Jaya. Berkas tersebut dikembalikan pada Jumat (20/1/2017) lalu.
Sebelumnya, Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Hendy F Kurniawan mengatakan, saat ini penyidik tengah memperbaiki petunjuk yang disampaikan jaksa untuk melengkapi berkas kasus yang menjerat Sri Bintang.
Hendy enggan menjabarkan apa saja kekurangan dari berkas tersebut hingga dikembalikan ke penyidik. Dia hanya menjelaskan bahwa dalam kaitan kasus makar, penyidik telah memeriksa saksi sebanyak 74 orang.
Penyidik juga telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus dugaan makar, Rabu (1/2/2017) besok Ketiga saksi tersebut adalah Pimpinan FPI Rizieq Shihab, Jubir FPI Munarman, serta Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir.
Terkait kasus dugaan makar, polisi telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Mereka adalah Sri Bintang Pamungkas, mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigjen (Purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zein, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, Ketua Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, serta tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.
Baca Juga: Pengacara Rizieq: Kalau Aksi 212 Buat Makar, Selesai Republik Ini