Tim hukum pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi melaporkan Ketua Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi Haris Pertama ke Polda Metro Jaya, Selasa (31/1/2017). Mereka melaporkan Indra karena diduga menyebarkan fitnah dan pencemaran nama baik dengan menuduh Anies menerima fee.
"Kami melaporkan Haris Pertama, karena dia melakukan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap Bapak Anies baswedan. Pasalnya yang kami laporkan 310 dan 311 KUHP," kata perwakilan pengacara, Agus Surya Prayitno Otto, di Polda Metro Jaya.
Haris dinilai telah menuduh Anies menerima fee sebesar Rp5 miliar terkait proyek Very Small Aperture Terminal yang merupakan proyek komunikasi jarak jauh berbasis satelit di Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Haris Pertama memfitnah Anies menerima dana Rp5 miliar dan dia tidak bisa membuktikan dan kita minta agar polisi memproses dia," kata Otto.
Laporan tim hukum Anies-Sandaiga bernomor LP/526/11/2017/PMJ/DIit.Reskrimum. Ketika membuat laporan tadi, tim menyertakan barang bukti berupa undangan liputan kepada wartawan yang berisi data tuduhan.
"Press release yang kita jadikan bukti," katanya.
Selain lapor polisi, tim hukum juga akan konsultasi dengan Dewan Pers terkait kemungkinan kasus ini ditangani dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Besok kami akan ke dewan pers karena Haris memberikan pernyataan ke media sehingga kita melaporkan ke dewan pers mempertimbangkan dewan pers untuk kita lanjutkan ke Pasal ITE. Kita ingin yang bersangkutan tidak boleh menyebutkan sesuatu tanpa bukti. Dan kita minta proses hukum berjalan," kata Wakil Ketua Media Center Anies-Sandiaga, Naufal Firman Yursak.
Anies membantah keras tuduhan dirinya menerima korupsi. Menurut dia informasi tersebut merupakan fitnah.
"Rasanya kita semakin yakin apa yang kita kerjakan benar, pergerakannya positif. Yang dicari nggak ketemu akhirnya dicari ke adik saya," kata Anies di Warung Sunda, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (30/1/2017).
Anies mengatakan dirinya tidak punya urusan bisnis dengan adiknya.
"Adik saya lagi bisnis di Amerika. nggak ada urusan dengan saya. Itu transfer antar dua warga negara. Urusan bisnis," ujar Anies.
Anies curiga motif di balik munculnya tuduhan tersebut. Pasalnya, tuduhan tiba-tiba muncul di tengah perjuangannya untuk mengikuti pilkada Jakarta periode 2017-2022. Padahal, kata dia, proyek tersebut terjadi pada tahun 2012. Anies baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014.
"Saya belum tahu black campaign atau tidak. Karena katanya mau demo. Kita lihat saja nanti," kata Anies.