Ini Profil Mahasiswa Tersangka Penembak Jamaah Masjid di Quebec

Selasa, 31 Januari 2017 | 15:17 WIB
Ini Profil Mahasiswa Tersangka Penembak Jamaah Masjid di Quebec
Aksi simpati dengan tulisan 'Bersatu melawan Islamofobia' di dekat Pusat Kebudayaan Islam di Quebec, Kanada, Senin (30/1/2017). Kiri atas: Alexandre Bissonnette. [Alice Chiche/AFP & Facebook/capture]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak lama setelah menyerahkan diri dan diringkus, tersangka penembakan brutal di sebuah masjid di Quebec, Kanada, segera didakwa dengan enam dakwaan pembunuhan. Dia diketahui adalah seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Politik berkewarganegaraan Kanada yang diketahui bersimpati pada kaum nasionalis.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, telah mengutuk kejahatan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan teroris keji. Peristiwa itu sendiri terjadi di Pusat Kebudayaan Islam di distrik sibuk di Quebec, yang tidak saja menelan sejumlah korban jiwa dan luka-luka, namun juga menuai kecaman sekaligus keprihatinan dunia.

Selain setidaknya enam korban tewas, ada delapan orang korban terluka dalam peristiwa itu, dengan lima di antaranya dilaporkan masih dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat. Peristiwa ini juga tercatat sebagai salah satu serangan terparah terhadap umat Muslim di negara barat.

Menurut keterangan pihak kepolisian, Alexandre Bissonnette, nama sang mahasiwa, akan didakwa dengan enam dakwaan pembunuan, serta lima dakwaan percobaan pembunuhan. Polisi juga tidak menutup kemungkinan masih akan mengenakan dakwaan lainnya terhadap pemuda tersebut.

"Sejumlah proses pemeriksaan sedang berjalan," ungkap juru bicara Kepolisian Kanada (RCMP) dalam sebuah konferensi pers.

"Kami berharap bisa mendapatkan bukti-bukti yang membuat kami bisa menerapkan dakwaan (pasal) terorisme dan keamanan negara," ungkapnya pula.

Sementara itu, berdasarkan pemberitaan sejumlah media lokal, Bissonnette adalah seorang warga Quebec penganut paham nasionalis yang juga anti-feminis. Dia juga diketahui belum lama ini "menyukai" laman Facebook Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, serta sebelumnya pernah menunjukkan dukungan terhadap politisi ekstrem kanan Prancis, Marine Le Pen.

Bissonnette yang diketahui merupakan mahasiswa di Laval University, menyerahkan diri kepada polisi sekitar 20 km di luar kota itu. Dia menyerah sekitar satu jam setelah kejadian, dengan terlebih dulu menelepon nomor telepon darurat.

Diberitakan sebelumnya, saat kejadian, sekitar 50-an jamaah sedang menjalankan salat Isya di masjid yang pada Ramadan tahun lalu juga pernah diteror dengan potongan kepala babi tersebut. Enam orang yang tewas diketahui berkewarganegaraan ganda, masing-masing satu warga Maroko-Kanada, satu Tunisia-Kanada, dua Aljazair-Kanada, serta dua orang Guinea-Kanada. [AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI