Sylviana Diperiksa Polisi, Wiranto: Jangan Selalu Curiga

Selasa, 31 Januari 2017 | 12:20 WIB
Sylviana Diperiksa Polisi, Wiranto: Jangan Selalu Curiga
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menghadiri rapat pleno ke-14 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (18/1) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto meminta masyarakat tidak menaruh curiga kepada penyidik Bareskrim Polri yang kini tengah mengusut dua kasus dugaan korupsi yaitu proyek pembangunan Masjid Al Fauz di kantor wali kota Jakarta Pusat dan kasus dana hibah Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta. Dalam dua kasus ini, bekas wali kota Jakarta Pusat yang kini menjadi calon wakil gubernur Jakarta nomor urut satu, Sylviana, menjadi saksi.

"Jangan selalu curiga, kalau kita selalu curiga keadaan tidak kondusif, proses terus berjalan, kalah salah, salah, kalau tidak, tidak, hukum kita tegakkan," ujar Wiranto di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017)

Wiranto mengajak masyarakat menghormati supremasi hukum yang sedang dilakukan aparat kepolisian.

"Ayo kita jujur pada supremasi hukum jangan sampai fakta hukum diragukan, timbul protes curiga kan fakta hukumnya Ayo kita jujur pada supremasi hukum jangan sampai fakta hukum diragukan, timbul protes curiga kan fakta hukumnya ada," kata dia

Wiranto mengingatkan masyarakat jangan mudah termakan isu menjelang pilkada Jakarta.

"Kita positif thinking saja atas kasus ini," paparnya.

Calon gubernur Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono curiga dua kasus yang sekarang menjadikan Sylviana saksi bertujuan untuk menjegal laju ke bursa pilkada Jakarta. Namun, dia tak menjelaskan siapa yang dia maksud.

‎"Kita harus lebih rasional lagi melihat situasi politik dalam negeri. Tentu kami menyayangkan dihari-hari terakhir menjelang pilgub DKI ada hal-hal yang mengada-ada, dicari-cari masalahnya," kata Agus ‎usai kampanye di RW 4, Kelurahan Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (30/1/2017).

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono curiga ada yang sedang mempolitisasi kasus tersebut.

Tetapi, Agus yakin warga Jakarta tidak akan terpengaruh. Warga, katanya, akan cerdas memilih pemimpin.

"Masyarakat sekarang semakin cerdas juga kok melihat, kok dicari-cari (masalah), dipolitisasi. ‎Ayo, kita semua harus lebih cerdas.‎ Sementara yang lain ada yang dipercepat prosesnya (hukum), ada yang dilambat-lambatin," ujar dia.

Agus berharap jangan ada yang menyalahgunakan kekuasaan untuk mengkriminalisasi.

"Kami imbau semuanya‎, janganlah menggunakan kekuasaan itu dengan abuse (penyalahgunaan kekuasaan). Karena mengada-ada, mencari-cari kesalahan terhadap sesuatu yang‎ tidak ada, kemudian mempolitisasi, mengkriminalisasi. ‎Hal itu saya pikir bukanlah edukasi yang baik untuk masyarakat Indonesia, terutama dalam berdemokrasi dinegeri ini," kata dia.‎

Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017. Saat ini, masih masanya kampanye, yang sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan akan berakhir pada 11 Februari 2017.

Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pilkada. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.

Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI