Jika Gabung dengan PDIP, Antasari Dapat Posisi Menggiurkan

Senin, 30 Januari 2017 | 19:10 WIB
Jika Gabung dengan PDIP, Antasari Dapat Posisi Menggiurkan
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kedekatan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri sudah berlangsung cukup lama. Itu yang menjadi salah satu alasan PDI Perjuangan membuka pintu untuk Antasari.

"‎‎Pak Antasari kan kawannya banyak di PDI Perjuangan. Beliau senior-senior kami di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, jadi ya mungkin merasa nyaman di PDI Perjuangan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira di DPR, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Andreas mengatakan proses masuk menjadi anggota PDI Perjuangan tidak sulit.

"Artinya, PDI Perjuangan partai terbuka, bisa gabung, ya sesuai dengan AD/ART yang berlaku," kata Andreas.

Menurut Andreas jika Antasari bergabung dengan PDI Perjuangan, tentu dia tidak akan menjadi kader biasa. Andreas dapat memastikan Antasari akan mendapat posisi baik dan sesuai dengan latar belakangnya.

"Beliau ahli hukum, nanti kita lihat," katanya.‎

Setelah mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, Antasari sering menunjukkan kedekatannya dengan PDI Perjuangan.

Dia menghadiri perayaan ulang tahun Megawati yang ke 70 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Senin (23/1/2017).

Setelah itu, Antasari menemui Jokowi di Istana pada Kamis (26/1/2017) untuk menyampaikan terima kasih atas permohonan grasi yang dia ajukan kepada Presiden.

Antasari juga menghadiri acara debat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam. Di sana, dia bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djaroti Saiful Hidayat. Seperti diketahui, Ahok dan Djarot merupakan pasangan yang diusung PDI Perjuangan bersama, Golkar, Nasdem, Hanura.

Usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, selama sekitar satu jam, Kamis (26/1/2017), Antasari merahasiakan hasil pembicaraan.

"Sejak kemarin dari pagi sampai malam saya meladeni rekan-rekan anda (wartawan), jadi saya batuk. Jadi sekarang ini... ssstt," kata Antasari.

Ketika diminta lagi untuk menceritakan poin-poin hasil percakapan dengan Kepala Negara, Antasari tetap tak mau membocorkan.

"Mau tahu saja,"‎ ujar dia.

Ketika ditanya apakah Antasari dilarang Presiden Jokowi untuk menyampaikan ke media mengenai hasil pembicaraan tadi dia mengatakan sedang batuk.

"Sstt... ini kan ngomong, lagi batuk," tutur dia.

Sebelum jumpa Presiden tadi, Antasari mengatakan salah satu tujuannya menemui Presiden untuk menyampaikan terimakasih atas grasi yang sudah dikabulkan.

"Ingin berterimakasih atas grasi yang sudah diberikan beliau. Itu saja," kata Antasari.

Presiden telah mengabulkan grasi yang diajukan terpidana kasus pembunuhan terhadap Direktur PT. Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, pada 16 Januari 2017,

Jokowi meneken keputusan Presiden yang berisi tentang pengurangan masa hukuman pidana dari 18 tahun menjadi 12 tahun. Selanjutnya, Keputusan tersebut dikirim ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (23/1/2017).

Selama ini, Antasari menegaskan bahwa dia menjadi korban kriminalisasi. Antasari merupakan ketua KPK diberhentikan pada tahun 2009 atau di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI