Suara.com - Kedekatan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri sudah berlangsung cukup lama. Itu yang menjadi salah satu alasan PDI Perjuangan membuka pintu untuk Antasari.
"Pak Antasari kan kawannya banyak di PDI Perjuangan. Beliau senior-senior kami di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, jadi ya mungkin merasa nyaman di PDI Perjuangan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira di DPR, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Andreas mengatakan proses masuk menjadi anggota PDI Perjuangan tidak sulit.
"Artinya, PDI Perjuangan partai terbuka, bisa gabung, ya sesuai dengan AD/ART yang berlaku," kata Andreas.
Menurut Andreas jika Antasari bergabung dengan PDI Perjuangan, tentu dia tidak akan menjadi kader biasa. Andreas dapat memastikan Antasari akan mendapat posisi baik dan sesuai dengan latar belakangnya.
"Beliau ahli hukum, nanti kita lihat," katanya.
Setelah mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, Antasari sering menunjukkan kedekatannya dengan PDI Perjuangan.
Dia menghadiri perayaan ulang tahun Megawati yang ke 70 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Senin (23/1/2017).
Setelah itu, Antasari menemui Jokowi di Istana pada Kamis (26/1/2017) untuk menyampaikan terima kasih atas permohonan grasi yang dia ajukan kepada Presiden.
Antasari juga menghadiri acara debat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam. Di sana, dia bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djaroti Saiful Hidayat. Seperti diketahui, Ahok dan Djarot merupakan pasangan yang diusung PDI Perjuangan bersama, Golkar, Nasdem, Hanura.
Usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, selama sekitar satu jam, Kamis (26/1/2017), Antasari merahasiakan hasil pembicaraan.