Suara.com - Tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat, David Rahardja, menyatakan optimistis pasangan nomor urut dua akan memenangkan pilkada Jakarta periode 2017-2022 dalam satu putaran. Hal ini dikatakannya setelah menyaksikan debat gelombang kedua yang membuat masyarakat terbuka menilai pemimpin yang memang mengerti dan bisa bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
“Kami melakukan survei internal dan sebagian masyarakat yang selama ini belum menentukan pilihan setelah melihat debat kedua, mereka makin mantap memilih Ahok-Djarot. Bagi kami, debat kedua ini membuka hati masyarakat untuk memilih pemimpin yang mengerti dan bisa bekerja untuk rakyat,” kata David di Jakarta.
Menghadapi berbagai tanggapan miring soal pemerintahan Ahok-Djarot dan kritikan dari dua pasangan rival, David menyikapinya dengan santai. Pasalnya, dia menilai rival hanya sebatas mengamati, namun belum pernah turun tangan untuk memberikan solusi.
“Tim paslon lain masih berkata kita akan coba mempraktekkan ini dan itu, tapi Ahok- Djarot sudah melaksanakan dan masyarakat sudah merasakan hasil dan manfaat yang selama ini bahkan sulit dilakukan oleh gubernur sebelumnya. Warga Jakarta kan cerdas. Yang mereka lihat adalah kepastian. Ahok-Djarot sampaikan pada debat itu dengan rasional dan cerdas," kata David yang juga fungsionaris Taruna Merah Putih.
Menurut pengusaha muda ini banyak yang mencibir Ahok dengan isu pegawai pemerintah Jakarta mendapat tekanan darinya. David menambahkan sebagian besar PNS justru bersyukur selama kepemimpinan Ahok dan Djarot karena mereka membuat reformasi birokrasi untuk para pegawai dengan promosi terbuka.
Menurut David salah satu cara Ahok untuk menghargai para pegawai adalah dengan terus mendekatkan diri dan tidak menganggap mereka sebagai bawahan.
"Ini bukti konkrit, Pak Ahok tidak membeda-bedakan, pegawai biasa juga beliau bisa hadiri undangannya, ini bukti bahwa Pak Ahok bekerja dengan hati," tuturnya.
David juga mengingatkan agar semua pihak dapat saling bekerjasama dalam mengawasi pelaksanaan pilkada yang jujur dan bersih. Untuk itu, dia merasa perlu menyiapkan saksi-saksi nantinya agar hasil akhir pilkada memang sesuai harapan rakyat.
“Mari kita rapatkan barisan terutama dalam amankan suara-suara di TPS mulai dari tempat pencoblosan, sampai pencatatan serta pengiriman suara. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat pada 15 Febuari nanti gunakan hak pilih sesuai hati nurani tanpa ada paksaan ataupun tergoda oleh money politics, jangan sampai ada kebocoran suara dalam perjalanan,” kata dia.