Belum 10 Hari Trump Berkuasa, 1 Pasukan Khusus AS Tewas di Yaman

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 30 Januari 2017 | 06:27 WIB
Belum 10 Hari Trump Berkuasa, 1 Pasukan Khusus AS Tewas di Yaman
Ilustrasi sebuah grup pasukan khusus (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anggota pasukan khusus Amerika Serikat tewas dan tiga lainnya terluka ketika melancarakan operasi ke Yaman, yang menyasar sebuah cabang kelompok Al Qaeda setempat pada Minggu (29/1/2017), demikian diungkap pusat komando militer AS.

Itu adalah tentara AS pertama yang tewas di masa kepemimpinan Presiden Donald Trump, yang dilantik pada 20 Januari lalu dan serangan itu merupakan operasi militer pertama pasukan AS di Yaman sejak Yaman terperosok dalam perang saudara dua tahun lalu.

Menurut pengakuan warga lokal, tentara AS tewas ditembak saat akan meninggalkan lokasi operasi. Sementara tiga prajurit lain cedera saat helikopter yang membawa mereka jatuh ketika akan mendarat di dekat lokasi operasi.

Helikopter tersebut rusak, tak bisa terbang kembali, dan kemudian dihancurkan oleh pasukan AS sendiri.

Pusat komando militer AS mengatakan 14 anggota kelompok Al Qaeda Semenanjung Arab tewas dalam serangan itu. AS juga mengklaim berhasil mendapatkan informasi tentang rencana serangan teror oleh kelompok tersebut.

Menurut petugas keamanan Yaman dan tetua desa setempat, serangan itu menewaskan tiga pemimpin senior Al Qaeda Semenanjung Arab, termasuk Abdulrauf al-Dhahab.

Warga lokal juga mengatakan bahwa serangan yang terjadi pada subuh itu menewaskan sekitar 30 orang, termasuk warga sipil. Yang paling ironis, para petugas medis mengatakan bahwa di antara korban tewas ada 10 perempuan dan tiga anak-anak.

"Operasi itu berlangsung pada subuh, dimulai ketika sebuah pesawat nirawak membom kediaman Abdulrauf al-Dhahab dan beberapa helikopter tiba untuk mendaratkan pasukan di rumah itu. Mereka langsung membunuh semua orang yang berada di dalam rumah tersebut," kata seorang warga lokal yang tak ingin identitasnya diungkap.

"Ketika pasukan AS meninggalkan area itu, sejumlah orang bersenjata menembaki mereka. Tetapi kemudian helikopter-helikopter AS membom mereka, serta beberapa rumah. Ini yang menyebabkan jatuhnya lebih banyak korban jiwa," imbuh dia.

Dua orang pejabat keamanan Yaman juga membenarkan keterangan warga lokal itu. (The Guardian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI