Terungkap, Motif Eks-Pegawai Kemenkeu Ingin Gabung ISIS

Sabtu, 28 Januari 2017 | 16:18 WIB
Terungkap, Motif Eks-Pegawai Kemenkeu Ingin Gabung ISIS
Ilustrasi ISIS [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengungkap motif eks pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bergabung dengan ISIS.

Martinus mengatakan, motif eks pegawai Kemenkeu berinisial TUAB membawa serta keluarganya ke Turki adalah lantaran ingin hidup di kekhalifahan yang berlandaskan syariat Islam di bawah ISIS di Suriah.

Seperti diketahui, TUAB beserta keluarganya akhirnya dideportasi oleh otoritas Turki setelah sempat sepekan singgah di negara tersebut.

"Bahwa motif mereka ingin hidup di negara yang berlandaskan syariat islam. Mereka juga membiayai diri sendiri dengan menjual harta bendanya," kata Martinus kepada wartawan, Sabtu (28/1/2017).

Sementara itu, pihaknya masih terus mendalami siapa yang merekrut satu keluarga yang diduga akan bergabung dengan ISIS.

"Kita masih mendalami siapa saja selain mereka. Berafiliasi ke mana. Kemudian bagaimana dia bisa terekrut untuk berangkat ke sana." ujar Martinus

Sebelumnya, Martinus mengungkapkan TUAB berangkat ke Istanbul, Turki, pada 15 Agustus 2016 melalui Thailand. Mereka terbang Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Di Thailand, keluarga tersebut menghubungi orang bernama Abu Yazid, sebelum terbang ke Istanbul. Abu Yazid diduga menjadi fasilitator.

Mereka kemudian ditangkap otoritas Turki setelah beberapa pekan berada di Istanbul.

"Itu mereka ada beberapa minggu di sana. Sama sekali nggak punya aktivitas. Di sana dilakukan pemeriksaan. Mereka siapa, apa tujuannya, ternyata emang nggak jelas. Akan ada perpindahan mereka, nggak hanya di Turki, tapi juga akan ke suatu tempat," ujar Martinus di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Ba‎ru, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI