Suara.com - Sampai hari ini atau sekitar dua minggu setelah kematian Tri Ari Yani Puspo Arum (22), ayahanda Kasim Efendi masih belum mendapatkan kepastian dari kepolisian mengenai penyebab kasus tersebut.
"Iya mas masih belum ada kabar yang menggembirakan. Keluarga masih terus bertanya - tanya mas," kata Kasim kepada Suara.com, Jumat (27/1/2017).
Kasim mengungkapkan kabar terakhir yang diterima kepolisian mengenai perkembangan pengusutan kasus kematian putrinya yang kuliah di Universitas Esa Unggul, diterima tiga hari yang lalu.
"Hari Selasa lalu, mas kabarin kami. Jawabnya masih sama, ya lagi dicari pelakunya," ujar Kasim.
Kasim dan keluarga terus berdoa agar penyebab kematian putrinya yang kuliah jurusan teknik industri angkatan 2016 segera terungkap.
"Sampai sekarang masih belum ada mas, Jadi saya dan keluarga sangat berharap pelakunya segera ditangkap dan diadili," kata Kasim.
Puspo Arum ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di kamar mandi kos Jalan Kebon Jeruk, RT 8, RW 11, Kelurahan Kebon Jeruk, pada Senin (9/1/2017), sekitar pukul 09.00 WIB.
Ketika ditemukan, tubuhnya bersimbah darah. Ada luka tusuk di leher dan luka sayatan di tangan. Luka sayatan di tangan dicurigai sebagai bentuk upaya perlawanan. Sejumlah barang berharga mahasiswi tersebut juga raib.