Anies Kalah Cepat dengan Ahok untuk Temui Habibie

Kamis, 26 Januari 2017 | 15:58 WIB
Anies Kalah Cepat dengan Ahok untuk Temui Habibie
Anies Baswedan di Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2017). [suara.com/Dian Rosmala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah pasangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, hari ini, giliran pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menemui mantan Presiden B. J. Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan.

Pertemuan diagendakan berlangsung jam 17.00 WIB. Anies mengatakan kunjungan ini untuk silaturahmi.

"Ya silaturahmi saja. Silaturahmi seperti beliau silaturahmi dengan tokoh-tokoh yang lain. Sudah diatur hampir seminggu ya," kata Anies di Tebet, Jakarta Selatan.

Anies belum terbuka apakah tujuan kunjungan ke rumah Habibie berkaitan dengan pilkada atau tidak. Dia mengatakan sudah menjalin interaksi dengan Habibie sejak Anies masih duduk di bangku SMA.

"Sering bertemu secara pribadi di rumah beliau. Jadi ini bukan sekedar pertemuan pertama, nggak. Dengan Pak Habibie itu sering telepon, sering Whatsapp, sering komunikasi terus. Tapi kalau dua hari sekali ada WA dari beliau," ujar Anies.

Anies menegaskan kunjungan tersebut tidak ada kaitannya dengan Ahok dan Djarot.

"Oh nggak (bukan karenan Ahok-Djarot), bahkan saya rasa, karena kita rencanakan Kamis datang, tahu-tahu ada yang datang duluan gitu. Karena kita sudah rencanakan lama untuk ketemu sore nanti," kata Anies.

Usai bertemu Habibie, kemarin, Ahok dan Djarot mendapat banyak masukan.

Ahok-Djarot diminta membangun Ibu Kota dengan mensinergikan tiga unsur utama, yakni, budaya, agama, dan pengetahuan.

"Itu harus disinergikan agar menjadi sinergi yang positif. Kemudian itu bisa diaplikasikan untuk Jakarta. Untuk apa? Yang mau dituju kan pemerataan dan keadilan sosial. Jadi kami diskusi banyak di situ," ujar Djarot.

Ahok dan Djarot juga diminta bersabar dan banyak menebar senyum, walaupun diterjang berbagai isu negatif.

"Tadi tentang bagaimana kita menghadapi berbagai macam serangan fitnah, kemudian berita-berita yang nggak jelas asal usulnya, ujaran-ujaran kebencian," kata Djarot.

"Beliau pesan betul jauhkan hal seperti ini dengan isu sara," Djarot menambahkan.

Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017. Saat ini, masih masanya kampanye, yang sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan akan berakhir pada 11 Februari 2017.

Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pilkada. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI