Myanmar Bisa Belajar Demokrasi dan Pluralisme ke Indonesia

Kamis, 26 Januari 2017 | 05:02 WIB
Myanmar Bisa Belajar Demokrasi dan Pluralisme ke Indonesia
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi. (suara.com/Dwi Bowo Rahardjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Informasi Myanmar didampingi oleh delegasi wakil pemerintah pusat dan dearah, anggota parlemen, pemimpinan komunitas Islam dan Buddha, serta ketua kamar dagang Rakhine State.

Kunjungan delegasi Myanmar ke Indonesia berkerja sama dengan Harvard Kenedy School for Democracy dan bertujuan meningatkan kapasitas dan berbagi pengalaman terbaik untuk proses rekonsiliasi, perdamaian dan demokrasi di Myanmar.

Menteri Informasi Myanmar U Pe Myint menyampaikan bahwa dia sependapat dengan pandangan wakil dari Harvard Kenedy School for Democracy yang mengatakan bahwa Indonesia adalah "ruang kelas" yang tepat untuk Myanmar belajar mengenai demokratisasi dan rekonsiliasi.

Menteri Informasi Myanmar juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Indonesia atas solidaritas dan berbagai bantuan konkret yang diberikan dalam mendukung proses demokrasi, rekonsiliasi dan pembangunan di Myanmar.

Baca Juga: Sadis! Polisi Myanmar Selfie di depan Warga Rohingya yang Disiksa

Delegasi Myanmar direncanakan untuk melakukan diskusi dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Indonesia dan kunjungan ke komunitas di Ambon, Maluku untuk belajar langsung dari pengalaman mengenai resolusi konflik antar komunitas dan agama di Ambon.

"Program ini juga menjadi bagian dari dukungan Indonesia terhadap pembangunan yang inklusif di Myanmar," ujar Menlu Retno. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI