Suara.com - Kapolda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose mengatakan kasus Sekretaris Jenderal Front Pembela Islam Munarman sudah masuk ke tahap penyidikan. Munarman dipolisikan sejumlah tokoh lantaran diduga memfitnah pecalang dengan menyebut melempari muslim di Bali ketika menjalankan ibadah.
"Masuk proses penyidikan ya. Saksi - saksi juga telah diperiksa," kata Golose di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Golose mengatakan saat ini penyidik sedang melengkapi berkas-berkas.
Beberapa waktu lalu, penyidik telah memeriksa saksi dan saksi ahli, setelah itu melakukan gelar perkara.
Golose buru-buru pergi ketika ditanyakan kapan Munarman akan diperiksa.
Saksi yang telah diperiksa, di antaranya Zet Hasan, warga muslim Denpasar yang melaporkan Munarman ke polisi.
Penyidik juga memeriksa Ketua Pecalang Bali Made Mudra, pimpinan cabang GP Anshor Kabupaten Badung Imam Bukhori, Gus Yadi dari salah satu pondok pesantren di Denpasar, I Gusti Agung Ngurah Harta yang merupakan pembina dan pendiri Yayasan Sandi Murti, dan Arif Melky Kadafuk.
Dalam kasus ini, polisi menggunakan Pasal 28 ayat 2 Juncto Pasal 45 a ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau pasal 156 KUHP.